Laporan: Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Selain ratusan hektare tanaman padi di Trienggadeng mengalami kekeringan sebagaimana diberitakan media ini, Sabtu (27/7), musibah serupa juga dialami petani Ulee Gle Kecamatan Bandardua. Malah disana, kondisinya jauh lebih parah dimana tanaman mulai mengering dan luasnya pun hampir mencapai 1.000 hektare. Air di bendungan kering dan petani tampak pasrah.
Sejumlah petani kepada Serambi mengisahkan kepedihan yang dialami menyusul terjadinya kemarau panjang. Irigasi Lueng Limeng yang berada di Cot Keng, merupakan satu-satunya tumpuan harapan bagi ratusan petani setempat, ternyata mengering. Dilaporkan, kekeringan kini sudah berlangsung sekitar sebulan dan saat ini kondisi tanam padi mulai mengering. "Jika hujan tak kunjung turun, pupus lah harapan kami ini," kata seorang petani Blang Miroue dengan nada sedih saat menatap tanamannya.
Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Bandardua, Abdul Wahab SP, yang dihubungi Serambi melalui ponselnya membenarkan, kurang lebih 800 hektare tanaman padi yang tersebar di belasan desa di wilayahnya mengalami kekeringan. Umur tanaman rata-rata 1,5 bulan. Kendati begitu ada juga sebagian petani seperti di Blang Dalam dan sekitarnya saat ini sedang tanam. Padahal, merujuk kepada jadwal yang sebenarnya, sekarang ini seharusnya padi menjelang panen, urai Abdul Wahab.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Sawah di Bandardua juga Kering Kerontang
Dengan url
http://acehnewinfo.blogspot.com/2013/07/sawah-di-bandardua-juga-kering-kerontang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sawah di Bandardua juga Kering Kerontang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sawah di Bandardua juga Kering Kerontang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar