Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Sulitnya Menggaet Investor

Written By Unknown on Jumat, 30 Mei 2014 | 16.25

Investasi sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah daerah. Itu mungkin sebabnya, pemerintah Aceh "melanglang buana" ke berbagai negara untuk mencari investor. Serambi merekam sebagian usaha tersebut, termasuk realisasi investasi, dalam laporan eksklusif berikut ini.

PADA suatu malam di pengujung April 2010, sejumlah pria berpakaian resmi dengan stelan jas lengkap, memenuhi ruang pertemuan sebuah hotel berbintang di pusat kota Seoul, ibu kota Korea Selatan (Korsel). Konon, mereka yang hadir di ruangan seluas 900 meter persegi hotel bintang lima yang terletak di tengah kota Seoul itu adalah pebisnis-pebisnis ulung Korsel. Mereka dari perusahaan terkemuka dunia di Korsel, mulai dari petinggi perusahaan Samsung, Hyundai, hingga bos POSCO, produsen baja terbesar keempat di dunia.

Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muhammad Nazar dan rombongan yang saat itu memang sangat berkepentingan dengan "pertemuan bisnis" tersebut, berupaya meyakinkan para taipan Korsel untuk berinvistasi di Aceh. Sesekali tepuk tangan membahana, saat Wagub Muhammad Nazar yang memimpin rombongan Pemerintah Aceh kala itu memuji bangsa Korsel tangguh dan lihai dalam berbisnis. Untuk meyakinkan investor, rombongan Pemerintah Aceh yang dipimpin Wagub Muhammad Nazar ini membawa sekoper dokumen, yang berisi data-data potensi Aceh yang bisa ditawarkan.

Esoknya, beberapa lokasi industri dikunjungi untuk melihat kehebatan dan kemajuan Korsel. Beberapa orang tim teknis dari Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh bahkan melihat langsung belasan ruas jalan tol yang menghubungkan antarpusat kota bisnis di Korsel. Pusat industri perikanan Korea di kawasan Busan, juga dikunjungi. Namun, proyek jalan tol menjadi incaran, tentu dengan berharap kebaikan hati pemodal dari negara gingseng tersebut.

Berbulan-bulan bahkan hingga dua tahun kemudian usai pertemuan itu, Pemerintah Aceh yakin perusahaan Korea bakal membangun jalan tol di Aceh dengan anggaran hingga Rp 26 triliun. Namun, seperti juga hampir semua kunjungan ke luar negeri lainnya, tak ada investor Korea yang berhasil diajak untuk membuat jalan tol di Aceh. Sudah tak terhitung pula berapa kali tim dari Pemerintah Aceh mengadakan kunjungan semacam itu ke luar negeri untuk menjaring investor. Bahkan pada Senin (26/5) lalu, seperti diutarakan Kepala Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh Ir Iskandar MSc, Gubernur Aceh Zaini Abdullah kembali berkunjung ke luar negeri. "Tujuannya, juga untuk mencari investor," ujar Iskandar.

Sulitnya menarik investasi ke Aceh memang mengharuskan Pemerintah Aceh bekerja ekstra. Menurut Iskandar, promosi sangat penting untuk menggaet investor. "Saya kira apa yang kita lakukan tidak sia-sia. Memang dampaknya baru terlihat dua-tiga tahun kemudian," kata Kepala Bainprom Aceh itu saat ditemui Serambi di kantornya, beberapa hari sebelum dia terbang kembali untuk mencari investor ke luar negeri.

Iskandar bahkan dengan bangga menyebutkan bahwa Aceh pada triwulan I 2014 menempati urutan keenam dari seluruh provinsi di Indonesia dalam hal realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Nilai investasi di Aceh posisi Januari-Maret 2014 itu mencapai Rp 1,581 triliun. "Iya, tidak mungkin kami menyampaikan data yang tak akurat. Sumbernya juga dari BKPMD," kata Iskandar yang didampingi beberapa stafnya. Benarkah demikian dan dari mana pula angka-angka itu diperoleh?

Serambi berusaha mendapatkan data-data perusahaan yang berinvestasi dari Bainprom Aceh. Berdasarkan data Bainprom, ada 29 perusahaan dalam negeri yang menambah investasinya di semester I 2014. Ke-29 perusahaan dalam negeri ini berkontribusi sampai Rp 1,536 triliun, sedangkan kontribusi dari PMA (sebanyak 22 perusahaan), hanya 45,338 miliar, sehingga totalnya menjadi Rp 1,581 triliun.

Nah, di antara 29 perusahaan dalam negeri yang berinvestasi di Aceh,  ada satu perusahaan yang disebutkan berinvestasi dengan nilai  982 miliar.  Berdasarkan data Bainprom, perusahaan tersebut adalah PLN (persero) Unit Pembangkit Sumatera I dengan lokasi investasi di Aceh Tengah. Bidang usahanya disebutkan, "pembangkit listrik." Serambi pun menelusuri, benarkah perusahaan ini mengeluarkan investasi tambahan hingga Rp 982 miliar selama bulan Januari, Februari, hingga Maret 2014?

Dari Aceh Tengah, Serambi mendapatkan informasi yang menarik ditelusuri lebih jauh. Manager UPK PLTA Peusangan Oktavianus Duha, salah seorang pelaksana proyek itu, memastikan bahwa tambahan investasi pihaknya di semester pertama tahun 2014 cuma Rp 80 miliar, bukan 982 miliar seperti data yang didapatkan dari Bainprom Aceh. "Secara akumulasi dana investasi yang sudah kita keluarkan mulai Mei 2011-Maret 2014 sebesar Rp 1,1 triliun," kata Oktavianus dalam pesan singkatnya kepada Serambi. Namun, dia menegaskan bahwa di semester I 2014 cuma 80 miliar investasi tambahan, bukan 982 miliaran rupiah.

Nah, jika BUMN itu mengeluarkan investasi tambahan di Semester I 2014 hanya Rp 80 miliar, maka total realisasi investasi pada semester ini sekitar Rp 700 miliar. Jika hitung-hitungan ini betul, maka Aceh juga belum pantas disebut sebagai provinsi yang realisasi PMDN berada di urutan 6 secara Nasional pada Semester I 2014 ini, sebagaimana disampaikan Kepala Bainprom Iskandar.

Namun, saat dikonfirmasi ulang, seorang staf Bainprom menyebutkan bahwa perusahaan itu baru saja melapor, makanya yang dihitung adalah jumlah investasi mereka semuanya. "Memang konsep penghitungan secara nasional juga begitu," pria yang enggan disebutkan namanya ini. Akan tetapi, jika pun menggunakan total investasi perusahaan negara itu di Aceh Tengah sejak 2011 lalu, maka nilainya Rp 1,1 triliun, bukan 982 miliaran rupiah.(*)


16.25 | 0 komentar | Read More

MPU Aceh: Fatwa terhadap Barmawi Itu Sudah Tetap

BANDA ACEH - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Drs Tgk H Ghazali Mohd Syam mengatakan, fatwa MPU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ajaran yang Dikembangkan Ahmad Barmawi, Pimpinan Yayasan Al Mujahadah, di Desa Ujong Kareung, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan itu sudah tetap (final) dan jelas, serta menjadi suatu ketetapan yang berlaku.

"Fatwa tersebut tidak dikeluarkan oleh satu orang, tapi melibatkan 47 orang pengurus MPU kabupaten/kota se-Aceh. Dan sudah didahului dengan berbagai pertimbangan sesuai prosedur hukum," ujar Ghazali kepada Serambi, Kamis (29/5) di Banda Aceh, ketika dimintai tanggapannya mengenai pemberitaan Serambi edisi kemarin berjudul Barmawi Merampok untuk Lawan MPU.

Terkait perampokan yang dilakukan kelompok Barmawi di BRI Unit Meukek, Aceh Selatan pada 10 Mei 2013 demi membiayai pengacara untuk melakukan perlawanan hukum terhadap MPU Aceh yang telah memfatwakan ajarannya sesat, Ghazali mengaku tak tahu kalau kelompok Barmawi sudah berbuat sejauh itu.

"Saya tidak tahu itu, kita hanya bertugas memberi fatwa hukum sesuai undang-undang. Setelah fatwa itu dikeluarkan, selanjutnya pemerintah yang melaksanakannya," kata Ghazali.

Sebelumnya, 28 Februari 2013, MPU Aceh sudah mengeluarkan fatwa sesat dan menyesatkan terhadap ajaran yang dikembangkan Barmawi tersebut. Fatwa itu dikeluarkan MPU setelah dilakukan pembahasan bersama dalam Sidang Paripurna Ulama I Tahun 2013.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk HM Daud Zamzamy menjelaskan bahwa ajaran Barmawi dibahas berdasarkan surat dari MPU Aceh Selatan. Berbagai tahapan sudah dilakukan dan bermuara pada paripurna ulama. Syarat yang ditentukan dalam tata tertib juga sudah dilakukan.

Terkait mengapa pembahasan ajaran Barmawi diutamakan, karena hal itu merupakan usulan dari MPU Aceh Selatan dan mendesak untuk dibahas. Menurut Abu Daud Zamzamy, pihaknya juga sudah mengundang Barmawi, tapi yang bersangkutan tak bersedia datang.

Selain fatwa, MPU juga menyampaikan tausiah yang intinya meminta pemerintah mencabut izin operasional Yayasan Al-Mujahadah Desa Ujong Kareung, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, dan menutup pengajian dan penyebaran pemahaman, pemikiran, dan pengamalan yang dikembangkan Ahmad Barmawi dan seumpamanya serta mengawasi perkembangannya.

MPU meminta pemerintah menertibkan setiap aktivitas LSM dan pengajian agama yang berkedok pengobatan alternatif, aktivitas bela diri, dan lainnya, menertibkan aktivitas pengajian dan membentuk tim verifikasi bahan/kitab/buku kajian keagamaan bidang fikih, tauhid, akhlak, dan tasawuf yang muktabarah.

MPU juga meminta masyarakat untuk tidak mengikuti pengajian, ceramah, dan diskusi yang menyimpang dari ajaran Islam, seperti ajaran Ahmad Barmawi dan sejenisnya. Orang tua juga diimbau untuk tidak mengantarkan anaknya ke lembaga pendidikan yang mengajarkan ajaran-ajaran yang menyimpang dari Islam seperti ajaran  Ahmad Barmawi dan sejenisnya.

Selain itu, MPU minta kepada Ahmad Barmawi dan pengikutnya bertobat dan kembali kepada ajaran yang benar. Apabila tausiah ini tidak dilaksanakan oleh pihak berwenang, maka MPU Aceh tidak bertanggung jawab terhadap timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara Barmawi mengatakan tak terima fatwa MPU Aceh tersebut yang menyatakan ilmu yang diajarkan di dayah yang dipimpinnya sesat. Barmawi juga menganggap sebagai fitnah klaim yang menyebutkan diri (dan ajarannya) tak pernah shalat berjamaah, shalat Jumat, dan melakukan shalat hanya cukup dengan niat saja. "Begitu juga isu bersemedi di kubangan menggunakan bahan ayam potong, benang tujuh helai, dan sebagainya, itu juga bohong," kata Barmawi.

Ia nilai, semua itu benar-benar fitnah dan mendiskreditkan dirinya. "Kami sama seperti dayah lain, yaitu mengajarkan kitab dan akhlak. Kalau yang kami ajarkan dinilai menyimpang, semestinya MPU Aceh memberitahu dan menasihati. Kalau kami melawan, silakan diproses. Bukan langsung mengeluarkan fatwa seperti ini, tak cocok orang tua (MPU) seperti itu," demikian tangkisan Barmawi. (una)


16.25 | 0 komentar | Read More

Bupati Tamiang Panggil BPN

* Terkait Sengketa Pertanahan

KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang, Hamdan Sati, menyurati Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat terkait sengketa pertanahan terutama sengketa lahan eks HGU PT Parasawita yang kini menjadi HGU PT Rapala dengan warga empat desa, Paya Rehat Kecamatan Banda Mulia, Desa Senebok Aceh, Tanjong Lipat dan Tuku Tinggi Kecamatan Bendahara.

Kabag Pemerintahan Aceh Tamiang, Drs Trikurnia kepada Serambi, Kamis (29/5) mengatakan, Bupati Hamdan Sati sudah menyurati BPN Aceh Tamiang meminta mereka hadir untuk membicarakan masalah sengketa  pertanahan antara warga empat desa dengan perusahaan PT Rapala (eks HGU PT Parasawita). " Senin (2/6) BPN, tim fasilitasi penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan dan tim investigasi penyelesaian   sengketa, usnur PT Rapala dan warga akan duduk bersama," ujar Tri.

Warga empat desa, sampai saat ini masih bertahan di lahan PT Rapala, karena lahan seluas 144 hektare tersebut diklaim lahan milik warga yang diserobot perusahaan tahun 1980-an.

Tim investigasi yang dibentuk bupati, diberikan enam tugas, pertama melakukan kordinasi dengan instansi dan pihak terkait dalam upaya mendapatkan data dan merumuskan masalah. Kedua, menghimpun dan mengindentifikasi data yang diperlukan untuk menyelesaikan  permasalahan. Ketiga  menginventasrisir permasalahan yang terjadi melalaui pihak perusahaan PT Rapala, PT parasawita, masyarakat, serta pihak-pihak laian yang terlibat dalam permasalahan sengketa lahan dimaksud.

Empat melakukan pendataan dan peninjauan lapangan terhadap lahan-lahan yang menjadi objek sengketa. Lima, membuat laporan hasil investigasi kepada ketua tim fasilitasi penyelesaian  sengketa dan konflik pertanahan  dalam kabupaten Aceh Tamiang. dan Keenam, memberikan saran penyelesaian permasalahan kepada Bupati Aceh tamiang melalaui ketua Tim fasilitasi penyelesaian  sengketa dan konflik pertanahan dalam Kabupaten Aceh Tamiang. Dalam melaksanakan tugas tim bertanggung jawab  kepada Bupati.(md)


16.24 | 0 komentar | Read More

BPJS: Pelayanan Pasien JKN dan JKRA Sama

BANDA ACEH - Pelayanan berobat gratis yang diberikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepada pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan kepada pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA) sama atau tak ada perbedaan.

"Pemerintah Aceh telah menanggung pembayaran uang premi asuransi kesehatan pasien JKRA kepada BPJS Kesehatan, yang nilainya sama  dengan pasien JKN," kata Kepala Kantor Cabang BPJS Kota Banda Aceh, Zulpaddin kepada Serambi, Rabu (28/5).

Pernyataan tersebut disampaikan menyikapi pemberitaan harian ini edisi 19 Mei 2014 di hal 11, dengan judul " Rumah Sakit Adam Malik Hanya Menanggung Infus Pasien JKA ." Menurut Zulpaddin, dalam berita itu menyebutkan Ny Yusnaini, ibunda Taufan Diantara Putra (22th) penderita lumpuh layu, yang pada Rabu (14/5) lalu, di rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan, merasa kebingungan, karena pihak rumah sakit hanya menanggung biaya dokter, inap, dan infus, selebihnya ditanggung oleh ibu pasien. Sedangkan obat harus dibeli sendiri, yang nilainya menurut orang tua pasien, sudah mencapai Rp 3 juta.

Atas informasi itu, kata Zulpaddin, pihaknya telah menurunkan tim penanganan pengaduan peserta BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan dan bertemu kedua orang tua Taufan Diantara Putra.

Dalam pertemuan tim dengan orang tua pasien lumpuh itu tidak ditemukan adanya pembelian obat senilai Rp 3 juta. Obat yang dibeli cuma Rp 17.000. Obat itu dibeli, karena resep obat yang dibeli itu tidak masuk dalam daftar formalorium obat nasional yang ditanggung untuk pasien JKN, JKA/JKRA.

Pihak BPJS Kesehatan telah meminta pihak manajemen RS Adam Malik Medan, untuk mengusut pembuatan resep obat untuk pasien atas nama Zulfan, di luar daftar formalorium obat nasional untuk pasien JKA/JKRA.

Kedua orang tua pasien Taufan juga telah membuat surat pernyataan kepada pihak BPJS Kesehatan dan RS Adam Malik di Medan tertanggal 20 Mei 2014, yang isinya mengaku tidak pernah memberikan penjelasan wartawan mengenai dirinya telah membeli obat mencapai Rp 3 juta.

Kedua orang tua Taupan juga mengatakan dalam surat pernyataannya, tidak berniat membawa pulang anaknya ke rumah dan sampai kini, masih di rawat di rumah Sakit Adam Malik di Medan.

Seperti diberitakan sebelum Ny Yusnaini, ibunda Taufan Diantara Putra (22), penderita lumpuh layu, yang sejak Rabu (14/5) lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan, bingung. Sebab, rumah sakit tersebut hanya menanggung biaya dokter, inap dan infus untuk pasien Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tersebut. Sedagkan obat harus beli sendiri yang mencapai Rp 3 juta lebih.

"Kami tak tahu harus berbuat apa, karena sekarang uang yang kami pegang hanya tersisa Rp 500 ribu, untuk makan saja kami beli mi instan. Mungkin kami harus membawa pulang kembali Taufan ke Langsa," kata Yusnaini lagi saat itu.(her)

Sementara itu, Ny Yusnaini yang dikonfirmasi Serambi tadi malam via telepon mengaku anaknya masih dirawat di RS Adam Malik Medan. Ketika Serambi menanyakan apakah ibu pernah mengatakan pada wartawan bahwa telah menghabiskan uang Rp 3 juta untuk beli obat untuk Taufan? Ny Yusnaini menagakuinya. Demikian juga ketika ditanyakan ibu juga pernah menyatakan akan membawa pulang Taufan karena ketiadaan dana, juga diakuinya.

Malah, kepada Serambi tadi malam juga menegaskan lagi akan membawa pulang anaknya itu, karena sudah tidak ada lagi uang untuk kebutuhan hidup di Medan. Meskipun semua pernyataannya yang dimuat di surat kabar pada edisi 19 Mei 2014 lalu itu diakuinya, tapi ketika Serambi menanyakan kenapa juga dia membuat surat bantahan untuk BPJS dan RS Adam Malik, Yusnaini menjawab dengan singkat " Sudahlah tak usah diperumit lagi, kini anak kami sudah dilayni dengan baik sekali."pungkas Yusnaini.(zb)


16.24 | 0 komentar | Read More

Mobil Tangki Seruduk Truk Sampah, Dua Luka

LHOKSEUMAWE - Mobil tangki yang mengangkut BBM milik Pertamina menyuruduk truk sampah di Jalan Merdeka, tepatnya di depan gedung Dinas Pendapatan, Kekayaan dan Aset Daerah (DPKAD) Lhokseumawe, Kamis (29/5) 08.30 WIB. Akibatnya, dua orang luka dan bagian depan mobil tangki peyot. 

Abdullah Hasan (46), sopir mobil tangki asal Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe mengalami luka ringan. Sedangkan Zulkifli Yasin (65), petugas kebersihan asal Uteunkot, Lhokseumawe, kaki kanannya remuk dihantam mobil tangki.

Informasi yang dihimpun Serambi, truk sampah BL 8005 KC yang disopiri Muslim Harun (30) asal Banda Masen, Kecmatan Banda Sakti, Lhokseumawe datang dari arah Timur hendak berhenti di depan kantor DPKAD. Lalu, mobil tangki BL 9340 C yang datang dari arah yang sama langsung menghantam bagian belakang truk sampah. Di bak bagian belakang truk sampah, Zulkifli duduk dengan posisi kaki kanannya ke luar bak. Karena itu, spontan mobil tangki itu menghantam kaki Zulkifli.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung memberi pertolongan pada kedua korban yang luka dan selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Tidak lama kemudian, polisi datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Joko Surachmanto, melalui Kasat lantas AKP Eko Purwanto, mengakui adanya kejadian tersebut. Dikatakan, pihaknya sudah mengamankan kedua mobil itu untuk proses hukum lanjutan.(bah)


16.24 | 0 komentar | Read More

Nelayan Ditemukan Tewas di Atas Boat

LHOKSEUMAWE - Syamsud (45), nelayan asal Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe ditemukan tewas di atas boat dompeng miliknya di perairan Lhokseumawe, Kamis (29/5) sekitar pukul 06.00 WIB. Nelayan tersebut tewas diduga kuat akibat sakit mendadak, bukan karena terjadinya kekerasan oleh pihak lain.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto melalui Kapolsek Banda Sakti, AKP Ichsan menjelaskan, pada Rabu (28/5) malam Syamsud melaut sendiri dengan boat miliknya. Pada Kamis (29/5) sekitar pukul 06.00 WIB, di dekat boat Syamsud, melintas boat ikan Kurnia. "Saat itu boat Syamsud oleng dan awak boat Kurnia melihat Syamsud terbujur kaku di atas boat. Setelah didekati, Syamsud ternyata sudah meninggal dunia," ujar AKP Ichsan.

Selanjutnya, lanjut Kapolsek, boat dan jenazah Syamsud dievakusi ke daratan. Sekitar pukul 07.00 WIB, disemayamkan di rumah duka dan pukul 10.00 WIB, jenazah Syamsud dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kutablang, Banda Sakti. "Jenazah Syamsud dimandikan oleh teungku imam desa setempat. Menurut keterangan imam desa, tidak ada tanda kekerasan apapun di tubuh alamarhum. Jadi, kami menyimpulkan Syamud meninggal secara wajar," demikian AKP Ichsan.(bah)


16.24 | 0 komentar | Read More

Rumah Dimolotov, Kadisdik Diperiksa Dua Jam

Written By Unknown on Kamis, 29 Mei 2014 | 16.25

LHOKSEUMAWE - Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Lhokseumawe, Drs Rusli MM, Rabu (28/5) dimintai keterangan oleh  aparat Polsek Banda Sakti, Lhokseumawe selama dua jam mulai pukul 14.00 WIB-16.00 WIB. Rusli dimintai keterangan terkait rumahnya dilempari bom molotov beberapa hari lalu.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Joko Surachmanto, melalui Kapolsek Banda Sakti AKP Ichsan, menjelaskan, setelah Rusli membuat laporan resmi, ia langsung diperiksa. Dalam keterangannya, Rusli masih menjelaskan hal yang sama saat dia diinterogasi dulu dimana beberapa hari sebelum rumahnya dilempari molotov, ada sejumlah pria datang ke kantornya untuk meminta proyek. "Namun tidak diberikan, karena memang tak ada proyek," ujar Kapolsek.

Dengan selesainya memintai keterangan dari Rusli, kata Kapolsek, pihaknya akan memanggil istri Rusli dan orang yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk dijadikan saksi tambahan. "Sejauh ini, kita belum menetapkan tersangka dalam kasus ini," demikian Kapolsek Banda Sakti, AKP Ichsan.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumah Kadisdikpora Lhokseumawe Drs Rusli MM, di Jalan Listrik Desa Hagu Teungoh, Kecamatan Banda Sakti dilempari sejumlah bom molotov oleh orang yang belum dikenal, Minggu (25/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Namun bom buatan itu tak sampai membakar rumah pejabat Pemko Lhokseumawe tersebut.(bah)


16.25 | 0 komentar | Read More

Ketua KIP Abdya Polisikan 4 Komisioner

BLANGPIDIE - Kisruh di kalangan internal Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat Daya (Abdya) terus berlanjut. Setelah mengusulkan pemberhentian Elfiza SH MH dari anggota (komisoner) KIP kabupaten itu kepada Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, Ketua KIP Abdya, Muhammad Jakfar, Senin (26/5) resmi melaporkan empat komisioner lembaga tersebut ke Polres setempat.

"Saya laporkan empat komisioner KIP Abdya ke polisi karena menurut saya mereka sudah mencemarkan nama baik saya terkait pemberhentian saya dari Ketua KIP Abdya," jelas Muhammad Jakfar menjawab Serambi, Rabu (28/5). Menurutnya, laporan itu diterima Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Abdya, Bripka Mahdian Siregar, sesuai Laporan Polisi: LP/31/V/2014/SPK tanggal 26 Mei 2014.

Keempat anggota KIP yang dilaporkan itu adalah S Masykur SH, Elfiza SH MH, Muhammad Zikri, dan Hasbi SPd. Muhamamd Jakfar menjelaskan, dasar dirinya melapor ke polisi adalah terkait berita acara rapat pleno pemberhentian Ketua KIP Abdya antara lain disebutkan 'Kepemimpinan Ketua KIP Abdya selama ini tidak mampu mengelola dan membina kelembagaan KIP Abdya secara baik dan objektif.' Berita acara itu diteken keempat komisoner KIP tersebut.

"Tuduhan tersebut adalah tindakan penceramaran nama baik terhadap diri saya. Bagaimana dituduh saya tak mampu, sementara Pileg 2014 di Abdya berjalan sukses, tertib, dan lancar," tandas Jakfar. Ia berharap Polres Abdya segera memproses kasus pencemaran nama baik yang telah dilaporkannya.

Kapolres Abdya, AKBP Eko Budi Susilo SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Fitriadi, kepada Serambi, Rabu (28/5) mengakui sudah menerima laporan dari Ketua KIP Abdya, Muhamamd Jakfar tentang tindak pencemaran nama baik yang diduga dilakukan empat anggota KIP setempat. "Menindaklajuti laporan tersebut, saya membentuk tim untuk menyelidiki, mengumpulkan keterangan, termasuk meminta keterangan dari saksi. Laporan tersebut tetap kita tindak lanjuti sesuai hukum berlaku," katanya.

Sementara, Hasbi SPd, Komisoner KIP Abdya yang berhasil dihubungi Serambi, sore kemarin, mengaku belum tahu kalau Muhammad Jakfar telah melaporkan empat komisioner KIP Abdya ke Polres setempat.

"Kami belum tahu. Karena saya bersama dua anggota komisioner KIP Abdya, S Masykur dan Elfiza sudah lima hari berada di Jakarta untuk mempersiapkan jawaban atas gugatan parpol di Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Hasbi.

Sedangkan Muhammad Zikri, anggota KIP Abdya yang tidak berangkat ke Jakarta tidak berhasil dihubungi, karena tidak mengangkat telepon.(nun)   


16.25 | 0 komentar | Read More

Divonis 9 Bulan, Staf KIP Banding

* Kasus Penggelembungan Suara

LHOKSEUMAWE - Staf Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe, Anis yang divonis sembilan bulan penjara dan denda Rp 12 juta atau subsider dua bulan kurungan penjara dalam kasus markup (penggelembungan-red) suara, Rabu (28/5) mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Banda Aceh.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus itu, Edwardo, menjelaskan, dalam sidang pada Kamis (22/5) lalu di Pengadilan Negeri (PN) Lhokseumawe, Anis dituntut 10 bulan dan denda Rp 12 juta atau subsider dua bulan kurungan penjara. Sehingga dalam sidang pamungkas Senin (26/5), Anis divonis sembilan bulan dan membayar denda Rp 12 juta atau subsider 12 bulan.

Menurut Edwardo, tervonis melalui kuasa hukumnya Maimun Idris saat sidang terakhir itu hanya menyatakan pikir-pikir terhadap upaya banding. "Namun, hari ini (kemarin-red) terdakwa ternyata mengajukan banding ke PT Banda Aceh melalui kuasa hukumnya," jelas Edwardo. Dengan diajukan banding, menurut Edwardo, pihaknya juga akan segera menyusun kontra memori banding untuk dikirimkan ke PT di Banda Aceh.

Untuk diketahui, kasus itu berawal dari laporan caleg DPRA dari partai Nasdem atas nama Muttaqim ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Lhokseumawe terhadap dugaan penggelembungan suara pada rekan separtainya, T Rudi Fatahul Hadi. Dugaan penggelembungan suara terjadi dari suara partai dinaikkan ke nama T Rudi sebanyak 140 suara. Dugaan penggelembungan terjadi di tujuh desa dalam Kecamatan Banda Sakti.

Setelah laporan itu masuk ke tim Gakkumdu, disimpulkan adanya unsur pidana dan langsung dilanjutkan oleh penyidik Polres Lhokseumawe. Setelah itu penyidik menetapkan satu tersangka yakni Anis, honorer KIP Lhokseumawe. Karena hasil pemeriksaan, penggelembungan suara diduga terjadi saat perekapan tingkat PPK, dimana Anis saat itu menjadi operator komputer.(bah)


16.25 | 0 komentar | Read More

KIP Imbau Siswa Daftarkan Diri ke PPS

LHOKSEUMAWE – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara mengimbau siswa yang berumur 17 tahun pada 9 Juli 2014 segera melaporkan diri ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa masing-masing. Sehingga siswa tersebut akan mendapat hak pilih pada pemilihan presiden mendatang.

"Karena pada tanggal 7 sampai 9 Juni mendatang KIP Aceh Utara akan menetapkan Daftar pemilih tetap untuk pemilihan presiden. Jika tidak melaporkan diri ke PPS, kita khawatirkan siswa yang sudah bisa memilih tak mendapat hak pilih. Batas umur pemilih pada hari pencoblosan minimal sudah genap 17 tahun," ujar Sekretaris KIP Aceh Utara, Arahman TB MPd kepada Serambi, Rabu (28/5).

Dikatakan, pihaknya sudah meminta semua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) supaya menempelkan hasil pleno penetapan Daftar pemilih Sementara (DPS) di tempat umum yang mudah diakses masyarakat. Hal ini untuk mendapat masukan dari masyarakat guna penyempurnaan DPT.

"Kami yakin untuk pemilihan presiden pemilihnya akan bertambah. Jumlah pemilih pada pemilihan legislatif (pileg) dari 852 desa sebanayk 388.668 orang. Tapi, pada pleno DPS pekan sebelumnya sudah menjadi 396.997 orang. Penambahannya mencapai 8.329 orang," ungkap Arahman.(jf)


16.25 | 0 komentar | Read More

Walhi Usulkan SK Menteri Kehutanan Dicabut

* Dinilai Abaikan Keberadaan Ekosistem Leuser

BANDA ACEH - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai keputusan Menteri Kehutanan Indonesia menerbitkan Surat Keputusan (SK) 941/Menhut-II/2013 pada tanggal 23 Desember 2013 tentang perubahan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan, seluas 42.616 hektare, telah mengabaikan eksistensi Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang keberadaannya telah disahkan dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1998 tentang pengelolaan KEL.

Menurut Direktur Walhi, Muhammad Nur, perubahan fungsi kawasan hutan dan perubahan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan di Aceh, beserta lampirannya kami nilai tidak konsisten antara peta dengan SK sebelumnya, yakni SK 170/KptsII/2000.

"Maka sepatutnya, keputusan Menteri Kehutanan Indonesia yang dituangkan dalam SK 941/Menhut-II/2013 direvisi kembali, bahkan sebaiknya dicabut," kata Muhammad Nur dalam Diskusi Tematik Merespon SK Menhut Nomor SK.941/Menhut-II/2013 di 3 in 1 Coffe Shop, Jalan TP Nyak Makam, Lambhuk, Rabu (28/5).

Ditambahkan, diskusi tematik ini diselenggarakan untuk mendapat masukan dari masyarakat terkait SK tersebut. Sehingga menjadi perhatian lebih baik lagi terkait penerbitan SK 941 dalam pola ruang.(avi) 


16.25 | 0 komentar | Read More

Polsek Pantaicermin Ringkus Bandar Sabu

Laporan Parlaungan Lubis | Sumatera Utara

SERAMBINEWS.COM, PANTAICERMIN -  Polisi yang betugas di Polsek Pantaicermin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) Sumatera Utara berhasil menangkap bandar narkoba jenis sabu-sabu, Rabu (28/5) sekitar pukul 17.00 WIB.

Tersangka Tjin Siang alias Asiang (44) penduduk Dusun IV, Desa Pantaicermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai ini, ditangkap petugas kepolisian Polsek Pantaicermin di dalam gudang peternakan ayam milik Acai yang berada di Dusun V Kelapa Lima, Desa Kota Pari, Kecamatan Pantaicermin, bersama barang bukti (BB) berupa 2 gram sabu-sabu, alat hisap sabu-sabu (bong),  dan 1 unit handphone.

Polisi meringkus Asiang, setelah berhasil mengembangkan  informasi yang sudah lama diberitahu masyarakat, yang merasa resah selama ini, di daerah itu sudah terlalu marak peredaran barang haram itu. Setelah diringkus polsek setempat, tersangka Asiang langsung diserahkan ke Mapolres Sergai guna penyelidikan lebihlanjut.

Terpisah, pada hari yang sama sekitar pukul 22.00 WIB, petugas gabungan dari Mapolres Sergai juga  melakukan razia di lokasi wisata bahari  Pantai Mutiara 888, Kecamatan Pantaicermin, Sergai, dan juga berhasil mengamankan pemilik tujuh amplop narkotika jenis daun ganja kering yang disimpan dalam bungkus rokok. Tersangka yang diringkus adalah Joko Muliono (30) penduduk Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.(*)


16.25 | 0 komentar | Read More

Mahasiswa Unsyiah Raih Perunggu di Olimpiade MIPA

Written By Unknown on Rabu, 28 Mei 2014 | 16.25

BANDA ACEH - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, kembali meraih gelar juara pada Olimpiade Nasional Matematika dan IPA Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) 2014 di Semarang, 20-24 Mei 2014. Kali ini, Unsyiah berhasil menjadi tiga terbaik dan berhak memperoleh medali perunggu.

Medali perunggu untuk Unsyiah tersebut diraih Ade Agus Hidayat, mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA. Prestasi ini menjadikan Unsyiah sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menjaga tradisi selalu meraih medali setiap tahun ajang lomba bergengsi bidang sains tersebut diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

"ONMIPA PT tingkat nasional tahun ini diikuti 251 peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. Finalis bertarung untuk menjadi yang terbaik di Indonesia dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi," jelas Kepala Humas Unsyiah, Dr Ilham Maulana kepada Serambi, kemarin.

Untuk lolos ke tingkat nasional, menurutnya, peserta harus melewati seleksi tahap I di tingkat perguruan tinggi dan seleksi tahap II di tingkat Kopertis. Dikatakan, juara pada seleksi tahap II berhak maju ke tingkat nasional. "Unsyiah tahun ini berhasil mengirim delapan peserta ke tingkat nasional. Ini merupakan jumlah delegasi terbesar yang pernah mewakili Unsyiah sepanjang sejarah even bergengsi ini digelar," ungkapnya.

Selain meraih medali, lanjut Ilham, finalis dari Unsyiah juga menunjukkan peningkatan ranking yang cukup baik secara nasional. "Sebagian besar delegasi Unsyiah berhasil menembus ranking 30 besar nasional untuk masing-masing bidang. Dengan pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan, mereka yang belum meraih medali tahun ini berpotensi besar untuk berkibar pada tahun mendatang," timpal Ilham yang juga dosen FMIPA Unsyiah ini.

Bagi Ade Agus Hidayat yang tahun ini merupakan kesempatan terakhir menjadi peserta, tambah Ilham, medali perunggu yang diraihnya itu merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut sejak mengikuti ajang ini pada tahun 2012. "Semoga prestasi ini menginspirasi kita semua untuk memberikan yang terbaik dan membuat bangga Unsyiah, Aceh, dan Indonesia," pungkasnya.

Rektor Unsyiah, Prof Dr Samsul Rizal MEng mengaku sangat senang dengan perkembangan prestasi mahasiswa Unsyiah di level nasional. Ia berencana untuk terus menguatkan program pembinaan prestasi mahasiswa di masa mendatang.(jal)


16.25 | 0 komentar | Read More

Pemerintah Aceh-Dubai Port Kerja Sama Kembangkan Sabang

Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh selaku Ketua Dewan Kawasan Sabang (DKS) memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan Manajemen Dubai Port dalam pengembangan pelabuhan Sabang. Keputusan ini diambil setelah Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah melakukan pertemuan dengan DP World, pengelola Dubai Port, di Kantor Pusat DP World, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (27/5/2014) siang.

Pihak Dubai Port juga antusias menyambut tawaran kerja sama ini. "Dalam waktu dekat tim kami akan berkunjung ke Sabang untuk mempelajari secara detail rencana kerja sama antara Pemerintah Aceh dan Dubai Port," demikian janji Rasyid Abdulla selaku Senior Vice President dan Managing Director Asia Pacific dari DP World.

Sebagaimana dilaporkan Kepala Kepala Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh, Ir Iskandar MSc kepada Serambinews.com via telepon, Rabu (28/5/2014) siang, pertemuan yang ia hadiri itu berlangsung akrab, namun sangat efisien. Dalam pertemuan singkat itu dibahas rencana DP World sebagai operator kelas dunia untuk berinvestasi dan mengelola pelabuhan Sabang.

Dubai Port (DP) World sudah melakukan berbagai investasi di berbagai negara, terutama di bidang teknologi, sumber daya manusia, dan fasilitas pelabuhan. Di Indonesia, mereka sudah bekerja sama dengan pelabuhan di Surabaya. Menurut Gubernur Zaini di sela-sela pertemuan itu, dengan pengalaman Manajemen Dubai Port mengelola pelabuhan keempat terbesar di dunia itu, ia optimis bahwa Sabang akan menjadi pelabuhan international jika pengelolaannya diserahkan kepada mereka.

Diusik gempa

Menurut Iskandar, pertemuan itu diawali dengan presentasi dari DP World mengenai profil perusahaan mereka, namun sempat terhenti karena gempa berskala 5,4 skala Richter (SR) mengguncang Dubai. Manajemen perusahaan itu menjalankan prosedur evakuasi dan memerintahkan semua orang yang sedang berada di dalam gedung untuk segera ke luar. Gubernur Aceh dan rombongan otomatis ikut berlari ke luar gedung. Lima belas menit kemudian, setelah ayunan gempa tak lagi terasa, rapat dilanjutkan kembali dengan presentasi dari Pemerintah Aceh.

Gubernur Zaini Abdullah memaparkan kebijakan Pemerintah Aceh tentang Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang, dilanjutkan dengan pemaparan tentang potensi Pelabuhan Bebas Sabang oleh Kepala Bainprom Aceh, Iskandar MSc.

Pertemuan penting itu, selain dihadiri Rasyid Abdulla, juga hadir Flemming Dalgaard (Senior Vice President, Cooperate Strategy DP World), Thomas Butler (Business Development Manager DP World). Sedangkan dari Aceh, Gubernur Zaini didampingi oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Heru Sudradjat; Ketua DPR Aceh Drs Hasbi Abdullah MS; dan Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Iskandar MSc. (*)


16.25 | 0 komentar | Read More

Warga Tuntut Sisa Pembayaran Tanah Kompleks UTU

MEULABOH - Masyarakat pemilik tanah yang tergabung dalam Serikat 16 dan Serikat 23, yang tanahnya terkena proyek pembangunan Kompleks Universitas Teuku Umar, Meulaboh, yang berlokasi di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Senin (26/5), mendatangi Kantor Bupati Aceh Barat guna mempertanyakan sisa pembayaran tanah oleh pemkab setempat yang kini belum tuntas

Menurut warga, tanah seluas sekitar 97 hektare yang terdiri dari 40 hektare dari Serikat 16 dan 57 hektare dari Serikat 23 itu, belum tuntas dibayar oleh Pemkab Aceh Barat pada tahun 2005 lalu, seharga Rp 700/meter dengan total anggaran sebesar Rp 10 miliar.

"Kedatangan kami ke kantor Pemkab Aceh Barat ini untuk mempertanyakan sisa uang pembayaran tanah yang belum habis dibayar," kata Syarif, perwakilan masyarakat yang menuntut sisa pembayaran tanah tersebut.

Menurutnya, Pemkab setempat masih memiliki hutang kepada pemilik tanah, karena baru membayarkan uang pembebasan lahan sebesar Rp 700/meter ke setiap pemilik tanah. "Harusnya Pemkab melunasi sisanya sebesar Rp 5.300/meter per pemilik tanah, untuk lahan seluas 97 hektare, karena harga tanah yang disepakati sebesar Rp 6.000/meter.

Ia mengungkapkan, Pemkab Aceh Barat telah membayarkan uang itu kepada sejumlah penerima. Namun sebagian di antaranya bukan pihak yang berhak. "Namun, saat kami minta data penerima uang pembayaran tanah tersebut, pejabat di Pemkab Aceh Barat justru tak bisa menunjukkannya," ungkap Syarif.

Di Kantor Bupati Aceh Barat, delegasi warga yang menuntut sisa pembayaran tanah Kompleks UTU itu hanya diterima pejabat setingkat Kasubbag di Bagian Umum Setdakab Aceh Barat. Kasubbag dimaksud yakni Khairuzzami, selaku Kasubbag Pertanahan, yang tidak bisa mengambil keputusan terkait tuntutan warga tersebut.

"Saya hanya bisa menampung aspirasi yang disampaikan masyarakat, untuk disampaikan ke pimpinan daerah guna mendapatkan jawaban terhadap persoalan ini," katanya.(edi)


16.25 | 0 komentar | Read More

Tiga Pemain PSAP Absen

* Sore Nanti Jamu Kwarta

SIGLI - Petang nanti, tuan rumah PSAP Sigli akan melakoni laga kandang menjamu PS Kwarta Medan lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia musim 2014  di Stadion Kuta Asan, Sigli. Laga tersebut merupakan partai pembuka putaran kedua dalam kompetisi kasta nomor dua.

Bagi Laskar Aneuk Naggroe--julukan PSAP--, laga tersebut harus mampu meraup kemenangan di depan publiknya. M Zulfikar, Suheri Daud dan Reza Fandi ditunggu aksinya untuk bisa mengumpulkan tiga angka dari tim tamu. "Pada laga tersebut kita menargetkan satu poin. Tapi, jika pemain mampu menang dari lawan sangat bagus, guna memperbaiki peringkat," kata Asisten Pelatih PSAP Sigli, Sunardi Sudirman menjawab Serambi, Selasa (27/5).

Ia menjelaskan, pada partai tersebut tiga pemain PSAP Sigli tidak bisa tampil. Yakni, Bustami dan Mahfud yang masih didera cedera. Sementara Agus Rohman, penjaga gawang PSAP masih menjalani kasus mantan pemain Persiraja Banda Aceh, Akli. Untuk posisi penjaga gawang dipercayakan pada Khaddafi. Sedangkan posisi Bustami dan Mahfud akan diplotkan Iwan Sadri dan Agus Setiawan. "Kita berharap pemain lebih banyak menyerang pertahanan tim tamu. Doa restu kita minta dari publik Pidie, agar PSAP bisa unggul pada laga tersebut," kata mantan pemain PSAP itu.

Asisten Pelatih PS Kwarta, Amrico yang dihubungi Serambi mengakui, mereka memboyong 18 pemain. Hingga kini semua pemain siap tampil melawan tuan rumah. "Semua pemain dalam kondisi prima," sebutnya. Dikatakan, target mereka ketika dijamu tuan rumah, anak asuhnya telah diintruksikan untuk bermain bagus. Sebab, dengan main bagus, maka hasilnya akan bagus pula. "Kami berharap kepada pengadil yang memimpin pertandingan, agar menjungjung tinggi nilai sportifitas. Jangan berpihak tuan rumah karena pertandingan di Indonesia, tuan rumah sering kali diuntungkan wasit," demikian Amrico.

Seperti diketahui, inilah kesempatan terbaik bagi M Ali dkk untuk membalas kekalahan. Ya, pada pertemuan pertama di Stadion Teladan Medan, Kwarta sukses melantak PSAP dengan skor telak 3-0. Hasil buruk itu akibat Erik Saputra dan Reza Fandi tak tampil. Bahkan, ketika itu, PSAP bermain dengan 13 pemain.

Kini, dengan dukungan penuh penonton dan superter setia, The LAN, siap menebus kekalahan memalukan. Terlebih, sejak musim ini, PSAP sangat tangguh ketika tampil di depan publik sendiri. Mungkun cuma Pro Duta yang bisa selamat setelah mereka sukses menahan seri Wahyu Daud dkk. Kala itu, PSAP harus puas bermain 1-1.

Pun begitu, tuan rumah harus tetap mewaspadai Kwarta. Ingat, untuk putaran kedua ini, pelatih Slamet Riyadi telah mendatangkan legiun asing asal Sierra Lione, Abubakar Bahh. Bukan rahasia lagi, kalau mantan pemain PSAP kala ISL tetap menjadi ancaman. Terutama, soal kecepatan Abubakar yang senantiasa siap mencetak gol.(naz)


16.25 | 0 komentar | Read More

Mengaku Dianiaya, Tubuh Sopir Truk tak Luka

LHOKSUKON - Aparat Polres Aceh Utara menemukan kejanggalan dalam kasus penganiayaan terhadap Ibrahim (44), warga asal Biara Timu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara dan pembakaran mobil damtruk miliknya. Pasalnya, polisi tidak menemukan luka di tubuh korban meski ia mengaku sempat dianiaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ibrahim mengaku dianiaya, mobilnya dibakar, dan uang Rp 6,5 juta dirampok empat pria di kawasan Desa Matang Serdang, kecamatan setempat pada 23 Mei 2014 saat ia pulang dari Langkahan.

"Tapi, kita terus menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Petugas sedang mengumpulkan keterangan dan barang bukti di lokasi kejadian dan dari masyarakat," ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono kepada Serambi, Selasa (27/5). Menurutnya, penyidik akan memanggil saksi yang mengetahui kejadian tersebut dan korban. Tapi, kata Kapolres, korban belum bisa dimintai keterangan dalam karena ia mengaku masih sakit. "Ini baru indikasi, nanti juga akan terungkap," katanya.

Informasi lain yang dikumpulkan Serambi, korban yang dirawat di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe mulai 24 Mei 2014, pada Senin (26/5) sore sudah diizinkan pulang oleh dokter. Menurut petugas medis, korban tidak mengalami luka di tubuhya.

Semenatra Ibrahim sebelumnya kepada Serambi, menyebutkan, ia tak tahu penyebab empat pria tersebut menganiaya dan membakar mobilnya. Padahal, menurut Ibrahim, selama ini hubungannya dengan masyarakat Biara Timu dan sopir damtruk lain baik. "Saya tak tahu penyebabnya dan saya tidak mengenal pelakunya," kata Ibrahim.(jf)


16.25 | 0 komentar | Read More

Tiga Penumpang Xenia Diperiksa

* Kasus Tabrakan KA-Mobil

LHOKSEUMAWE - Unit Laka Satlantas Polres Lhokseumawe, Senin (26/5) memintai keterangan tiga penumpang mobil Xenia silver BL 1910 KV yang bertabrakan dengan Kereta Api (KA) Api di Desa Glumpang Sulu Timur, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. "Tapi, sejauh ini belum ada kesimpulan siapa yang salah, apakah mobil atau kereta api," ujar Kapolres Lhokseumawe AKBP Joko Surachmanto, melalui Kasat Lantas, AKP Eko Purwanto, Selasa (27/5).  

Menurut Kasat, mobil itu sampai sekarang masih ditahan pihaknya. Sedangkan KA tetap beroperasi seperti biasanya. "Mungkin besok (hari ini-red) kita akan mintai keterangan saksi lain baik dari pihak KA atau penumpang mobil itu," kata Eko.

Kepala Operasional KA Aceh, Arminizar, yang dihubungi kembali kemarin, mengatakan kereta api tetap beroperasi sperti biasa. Untuk perbaikan bagian depan KA yang rusak, menurut Arminizar, pihaknya masih menunggu bahan baku yang diorder dari Pulau Jawa. Dengan kejadian itu, ia berharap pemerintah daerah lebih peduli terhadap perlintasan rel KA. Sebab, menurutnya, kini pelintasan liar terus bertambah di jalur Krueng Mane-Krueng Geukueh.

"Saat awal-awal KA beroperasi, setiap 100 meter hanya ada lima sampai tujuh pelintasan. Tapi, sekarang terus bertambah menjadi 10 sampai 15 pelintasan. Jadi, kami berharap pemerintah daerah serius untuk melakukan penertiban, karena bertambahnya pelintasan itu akan makin rawan kecelakaan," demikian Arminizar.

Seperti diberitakan sebelumnya, KA Aceh dengan rute Krueng Mane-Krueng Geukueh, Aceh Utara, Minggu (25/5) sekitar pukul 15.30 WIB menabrak mobil Xenia BL 1910 KV di Glumpang Sulu Timur, Kecamatan Dewantara. Dalam insiden tersebut, tiga pria dalam mobil mengalami luka lecet.(bah)


16.25 | 0 komentar | Read More

37 Siswa SMA/SMK ikut Lomba Bahasa Jerman

Written By Unknown on Senin, 26 Mei 2014 | 16.24

Laporan M Nasir Yusuf | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 37 siswa SMA/SMK dari 5 kabupaten/kota di Aceh mengikuti Olimpiade Bahasa Jerman.

Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Aceh, Nailun Autar mengharapkan dengan olimpiade ini bisa  meningkatkan minat  siswa untuk mempelajari bahasa Jerman  dan sekaligus dapat  berkompetisi di tingkat internasional.

Olimpiade yang berlangsung selama tiga hari, selain memperlombakan kemampuan pidato dalam bahasa Jerman, juga dilakukan tes tertulis.

Lewat Olimpiade Bahasa Jerman ini, tambah Naulun Autar juga diharapkan mampu membentuk karakter siswa, jujur, disiplin, sportifitas, dan kreatif.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Gema Deklarasi Dukung Prabowo-Hatta

* Aksi Cium Merah Putih di Aceh Barat

BANDA ACEH - Kalangan aktivis dan politisi lintas parpol mendeklarasikan Generasi Muda Aceh (Gema) untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Chennel Coffee, Lamnyoeng, Banda Aceh Minggu (25/5). Sementara di Aceh Barat, deklarasi pendukung Prabowo-Hatta diwarnai dengan aksi cium bendera Merah Putih.

Ketua Gema Aceh, Budi A Semadam kepada wartawan mengatakan setelah deklarasi tersebut dilaksanakan pihaknya akan melakukan pembenahan internal. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda dan mahasiswa cara berkampanye secara positif. Selanjutnya akan dipilih sejumlah pemuda untuk ditempatkan pada barisan depan yang akan menyampaikan informasi benar tentang Prabowo-Hatta.

"Gema Prabowo-Hatta ini akan kita bentuk di 23 kabupaten/kota dengan melibatkan para aktivis, mahasiswa, pemuda, pedagang, dan kaum perempuan. Melalui deklarasi ini, kita memberitahu masyarakat Aceh dan Indonesia apabila pemuda Aceh sudah memiliki naungan untuk mendukung Prabowo-Hatta," ujarnya.

Deklarasi dihadiri petingi lima partai politik pendukung Prabowo-Hatta, yaitu Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan PA. Masing-masing perwakilan parpol ini memberikan orasi politik pada acara tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Aceh, TA Khalid dalam orasinya menyampaikan, kini saatnya masyarakat memilih pemimpin yang memiliki integritas, disegani, dan ditakuti bangsa lain. Hal ini agar negara dan daerah lain tidak semena-mena dengan Indonesia.

TA Khalid juga mengklarifikasi terkait informasi yang berkembang apabila Prabowo Subianto pembunuh bangsa Aceh pada masa darurat militer. "Saya atas nama pak Prabowo Subianto, dan partai Gerindra ingin mengklarifikasi bahwa pak Prabowo Subianto selama karirnya di militer tidak pernah ditugaskan di Aceh. Masa tugasnya juga berakhir tahun 1999," katanya.

Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Mukhlis Abee menyatakan, unsur KPA siap bekerja maksimal untuk memenangkan Prabowo-Hatta menjadi presiden dan wakil presiden  periode 2014-2019. Pihaknya juga bersama mahasiswa, simpatisan partai politik membuka peluang ke gampong-gampong, dan pelosok desa untuk memenangkan pasangan capres wapres tersebut.

Sementara itu, aksi cium bendera Merah Putih mewarnai deklarasi tim pemenangan Prabowo-Hatta, di Cafe Taman Sari, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Deklarasi yang dihadiri para tokoh politik, diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya. Mereka mengikat kepala dengan tulisan Prabowo Hatta.

Rahman selaku panitia deklarasi dalam press conference mengatakan Deklarasi Laskar Teuku Umar itu dimaksudkan untuk membentuk tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai capres dan cawapres Republik Indonesia di Aceh Barat, dengan harapan pasangan ini nantinya meraih suara terbanyak dalam Pilpres mendatang.

Sementara itu Fitriadi Lanta selaku tim pemenangan meminta kepada tim yang sudah dibentuk ini untuk tetap bekerja sesuai aturan yang ada, menghindari black campaign (kampanye hitam) terhadap kandidat lainnya, serta menghindari berbagai sisi konflik yang bisa terjadi tanpa diduga.(una/edi)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pemko Plot Rp 30 Juta Beli Airsoft Gun untuk Satpol PP

LHOKSEUMAWE - Sesuai Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) Kantor Satpol PP dan WH Lhokseumawe 2014, tahun ini tersedia anggaran Rp 30 juta untuk pembelian senjata jenis airsoft gun. Senjata itu nanti akan digunakan untuk membekali anggota Satpol dan WH setempat pada saat bertugas.

Kepala Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Irsyadi saat dikonfirmasi Serambi, Sabtu (24/5) sore mengakui hal tersebut. "Sejauh ini belum pasti berapa jumlah senjata airsoft gun jenis pistol yang akan kita beli. Sebab, banyaknya airsoft gun yang akan dibeli kita sesuaikan dengan dana yang tersedia yaitu 30 juta rupiah. Jika anggarannya cukup untuk empat pucuk, maka akan kita beli empat pucuk," ungkap Irsyadi.

Ditanya kapan senjata tersebut akan dibeli, Irsyadi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan karena sampai saat ini masih dalam proses administrasi. Sebab, menurutnya, pembelia airsotf gun itu termasuk paket proyek penunjukan langsung (PL). "Mungkin sekitar satu bulan ke depan sudah bisa kita terima senjatanya," timpal  Irsyadi.

Jika senjata itu sudah tersedia, tambahnya, nanti akan diserahkan kepada personil WH atau Satpol PP. Dikatakan, senjata tersebut akan digunakan pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Tapi, Irsyadi tak merincikan kapan waktu yang tepat personelnya bisa menggunakan senjata tersebut.

Irsyadi menjelaskan, senjata airsoft gun tersebut tidak digunakan oleh semua anggotanya. Tapi, hanya diperuntukan bagi anggota yang ditentukan saja. "Anggota Satpol PP atau WH yang akan kita berikan senjata itu harus menjalani rangkaian tes, termasuk psikologinya. Nanti, kita juga akan meminta izin penggunaan senjata itu kepada aparat keamanan," pungkasnya.

Sekretaris Perbakin Lhokseumawe, Asrizar Rafii yang diminta tanggapannya terkait hal itu, kemarin, mengatakan bila anggota Satpol PP dan WH dipersenjatai dengan airsoft gun jelas menyalahi aturan di Perbakin dan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata untuk Kepentingan Olahraga.

Sebab, menurut Asrizar, sesuai peruntukannya senjata airsoft gun hanya digunakan untuk atlet penembak yang bernuang di bawah Perbakin.

"Karena itu, kita sangat berharap Pemko Lhokseumawe membatalkan rencana pengadaan airsoft gun tersebut untuk anggota Satpol PP dan WH. Sehingga tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari," harap Asrizar.(bah)


16.24 | 0 komentar | Read More

Rekanan Jembatan Pange Diperiksa Lagi

LHOKSUKON - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Lhoksukon, Aceh Utara, Jumat (23/5) memeriksa lagi rekanan proyek pembangunan jembatan rangka baja modifikasi di Desa Rayeuk Pange, Kecamatan Pira Timu, Aceh Utara. Pemeriksaan itu dilakukan penyidik untuk mendalami kasus proyek di Dinas Bina Marga Aceh Utara dengan sumber dana APBK Aceh Utara Rp 2,8 miliar pada tahun 2010. 

Kajari Lhoksukon Teuku Rahmatsyah MH melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Oktalian SH kepada Serambi, Minggu (25/5), menyebutkan, ada empat saksi yang diperiksa lagi untuk menyelidiki kasus itu. Tiga di antaranya adalah rekanan dan satu saksi lagi adalah konsultan pengawas proyek itu.

"Kita memanggil lagi mereka karena masih ada yang ingin didalami oleh penyidik dari mereka. Namun, pemeriksaan terhadap ke empat saksi tersebut belum selesai," ujar Kasi Pidsus.

Menurut Oktalian, penyidik masih membutuhkan keterangan tambahan dari saksi, apalagi dalam kasus itu penyidik belum menetapkan tersangka meskipun status kasus tersebut sudah ditingkatkan ke penyidikan. "Penyidik sudah menjadwalkan kembali pemeriksaan terhadap mereka besok (hari ini-red)," katanya.(jf)


16.24 | 0 komentar | Read More

Tiga Siswa Takengon ke Istana Negara

* Wakili Aceh ke GBN

TAKENGON - Tiga siswa asal Takengon, Aceh Tengah lolos dalam audisi Gita Bahana Nusantara (GBN) yang digelar pada 21 Mei 2014 di Banda Aceh. Ketiganya yakni Abdul Hamid (14), Ulfa Herdira (18) masing siswa SMUN 1 Takengon, dan Ridho Nazila (16).

Dalam audisi di Gedung ACC Sultan Selim, mereka berhasil menyingkirkan 120 peserta termasuk sepuluh orang dari Aceh Tengah. GBN adalah agenda tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Pusat dalam rangka memperingati HUT di istana negara. Para peserta nantinya akan bergabung dalam grup paduan suara dan orkestra yang mengiringi acara pengibaran Bendera Pusaka RI. Selain mereka, siswa lain dari Singkil, Sabang, Lhokseumawe, Langsa, dan Sabang juga dinyatakan lulus, masing-masing satu orang. Hanya dari Aceh Tengah yang terbanyak lulus.

Mereka dinilai cakap mewakili Aceh karena mampu membaca not dan ambitusuara (warna suara). "Kami akan  berangkat 1 Agustus menuju istana negara dan menetap di sana hingga proses peringatan Kemerdekaan RI usai," kata Hamid, Sabtu (24/5)

Hamid merupakan Siswa Kelas 3 SMUN 1 Takengon asal Desa Keramat Mupakat, Kecamatan Bebesen yang gemar bermain bola. Putra kedua dari Syawal dan Masnah ini punya kehalian membaca not karena ikut Sanggar Gayo Choir yang didirikan Iswandi, seorang instruktur musik di Aceh Tengah.

Sementara Ulfa Herdira merupakan Putri dari Herdiwansyah dan Ilma Nelsa yang beralamat di Kampung Belang Kolak Dua, Bebesen.

Sedangkan Ridho Nazila merupakan putra dari Sofian dan Yuniar warga Kemili, Kecamatan Bebesen. Keduanya juga berlatih di Sanggar Gayo Choir. "Kami senang bisa mewakili Kabupaten Aceh Tengah, tapi kami kami kecewa dengan minimnya perhatian Pemkab dalam proses seleksi. Kami berharap Pemkab lebih peduli saat keberangkatan kami nanti," kata mereka. (gun)


16.24 | 0 komentar | Read More

Banda Aceh Juara olimpiade Bahasa Jerman

SERAMNINEWS.COM/M NASIR YUSUF

Kadisdik Aceh, Anas M Adam menyerahkan piala kepada juara I olimpiade bhasa Jerman, Hanif Nashra (siswa SMK Negeri 2 Banda Aceh), selain Hanif juara II direbut Dea Suci Ananda siswa SMK Negeri 2 , dan juara III direbut Tasya Faradilla siswa SMKN 1 Banda Aceh 

Laporan : M Nasir Yusuf l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kota Banda Aceh keluar sebagai juara Olimpiade Bahasa Jerman tahun 2014 dengan memborong tiga gelar juara sekaligus.6

Tiga peraih gelar juara masing-masing Hanif Nashra siswa SMK Negeri  2 Banda Aceh sebagai juara I, serta Dea Suci Ananda siswa SMK Negeri , dan Tasya Faradilla siswa SMKN 1 berada di peringkat 3.

Kadis Pendidiakan Aceh Anas M Adam mengharapkan kepada juara I dan II untuk mempertajam lagi kemampuannya guna mengikuti olimpiade bahasa Jerman, Januari 2015 mendatang di Jakarta.

Lomba olimpiade Bahasa Jerman diikuti 37 peserta yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Lhokseumawe,  dan  Langsa, kata Kepala Bidang Dikmen  Dinas Pendidian Aceh, Nailul Autar.***


16.24 | 0 komentar | Read More

SBY Akan Berhentikan Menag

Written By Unknown on Minggu, 25 Mei 2014 | 16.24

JAKARTA - Meski telah menyandang status tersangka, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) belum bersedia mengundurkan diri. Demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Agama yang segera menyelenggarakan ibadah haji, Presiden SBY segera mengambil tindakan cepat terhadap SDA dan berencana memberhentikan sementara SDA.

Sikap tersebut disampaikannya Presiden SBY di Filipina, sebelum kembali ke Tanah Air, Sabtu (24/5). "Senin nanti (26/5) akan ada langkah yang tepat," tegas SBY.

Menurut SBY, langkah yang tepat diperlukan agar Suryadharma Ali dapat berkonsentrasi dalam menghadapi sangkaan hukum tersebut sekaligus juga tugas-tugas Kementerian Agama tidak terganggu.

"Segera sampai di Tanah Air saya akan melakukan sesuatu yang paling tepat agar di satu sisi konsentrasi dan upaya saudara Suryadharma Ali untuk menghadapi sangkaan hukum ini dilaksanakan secara efektif dan di sisi lain Kementerian Agama, kementerian yang penting, karena seorang menteri adalah juga top decision maker, top policy maker di kementeriannya yang harus mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat, trust dari rakyat itu juga tidak terganggu," terang SBY.

Ditegaskan SBY, sikapnya tersebut untuk menegakkan hukum. Sikapnya selama ini tidak berubah yakni kalau ada pejabat negara atau pejabat pemerintahan dan anggota partai politik yang terlibat korupsi, maka  hukum dan keadilan harus ditegakkan. 

"Tidak pernah saya selama 10 tahun ini, kalau ada 1-2 orang yang melakukan tindak pidana korupsi, kebetulan dari kalangan pemerintahan atau dari kalangan partai politik yang saya pimpin, saya langsung mengatakan ini intervensi ini pesanan politik, ini dicari-cari, saya selalu menghormati penegak hukum termasuk KPK," tegas SBY.

Sikap Presiden SBY kembali dipertegas Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi yang menjemput kedatangan Presiden SBY di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. Menurut Sudi, Senin nanti Presiden SBY akan memanggil Suryadharma untuk dimintai penjelasan mengenai penetapan status tersangka dugaan korupsi penyelenggaraan haji tahun 2012-2013,

"Besar kemungkinan (diberhentikan sementara). Ya, mudah-mudahan Senin (dipanggil ke Istana)," kata Sudi.

Saat ditanya soal kemungkinan Suryadharma diberhentikan, Sudi mengatakan bahwa Presiden akan melihat dulu sikap yang ditunjukkan Suryadharma. Jika Suryadharma berniat mundur, yang bersangkutan akan langsung diberhentikan. "Kalau tidak, ada pertimbangan Presiden, untuk kelancaran tugas di Kementerian Agama. Presiden kan punya hak prerogatif," ujar Sudi.

Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden saat ini belum bisa bersikap atas status Suryadharma yang menjadi tersangka. Namun Presiden SBY membandingkan situasi yang dialami Suryadharma dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng yang mundur setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang.

"Kalau merujuk pada apa yang terjadi pada AAM (Andi Alfian Mallarangeng), saat beliau jadi Menpora, begitu ditetapkan jadi tersangka oleh KPK, hari berikutnya, Pak AAM bawa surat ajukan pengunduran diri. Ini di-appreciate Presiden," ujar Julian.

Julian mengaku, Presiden memiliki pertimbangan khusus terkait kasus yang menimpa Suryadharma itu. Dia menyebutkan, pertimbangan itu terkait dengan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah institusi yang tetap harus dijaga.

Namun, Julian belum mau berspekulasi apakah Suryadharma nantinya akan diberhentikan oleh Presiden atau tidak. Dia juga mengaku belum mengetahui apakah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berniat mundur.(tribunnews/tof/kompas.com)


16.24 | 0 komentar | Read More

Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Lolos Tes Kesehatan

* Penetapan Capres-Cawapres Sabtu Depan

JAKARTA - Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden yang maju dalam Pemilu Presiden 2014, yakni Joko Widodo dan Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dinyatakan lolos tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

Demikian disampaikan Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta, Sabtu (24/5). Husni menjelaskan, hasil tes kesehatan berdasarkan fakta pemeriksaan keduanya.

"Tim independen KPU bekerja sama dengan IDI dan RSPAD Gatot Subroto menyatakan berdasarkan fakta pemeriksaan, kedua pasangan calon dinyatakan mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai presiden dan wakil presiden jika terpilih," terang Husni.

Husni mengaku, hasil pemeriksaan spesifik tim dokter IDI dan RSPAD Gatot Subroto akan KPU serahkan kepada tim pasangan bakal capres dan cawapres. KPU juga meminta dua tim bakal pasangan capres dan cawapres untuk melengkapi berkas persyaratan yang kurang.

Dikatakan Husni, KPU akan memberikan waktu kepada dua tim pasangan bakal capres dan cawapres untuk menuntaskan pelengkapan syarat dan dokumen sampai 27 Mei. Sementara penetapan bakal capres dan cawapres menjadi capres dan cawapres dilakukan Sabtu depan.

Sementara itu, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden belum menyerahkan dokumen secara lengkap. Atas dasar itu KPU memberikan kesempatan untuk memperbaiki dokumen tersebut.

"Nanti informasinya secara terbuka menyerahkan masing-masing pasangan tim kampanye, kalau sudah diketahui nanti kita sampaikan," kata Ferry di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5).

Meski belum lengkap, KPU, kata Ferry memberikan toleransi kepada bakal calon presiden dan calon wakil presiden untuk memperbaiki dokumen yang belum lengkap tersebut. Menurutnya, masa perbaikan dokumen kelengkapan 2014 bakal calon presiden dan calon wakil presiden maksimal 27 Mei. "Jadi perbaikan tanggal 24, 25, dan 26 Mei," ujarnya.

Berdasarkan informasi dihimpun Tribunnews, untuk pasangan Jokowi-JK seluruh dokumen dari partai pengusung dinyatakan sudah lengkap. Namun untuk dokumen pribadi, Jokowi-JK belum menyerahkan tanda bukti laporan harta kekayaan (LHKPN) yang dikeluarkan oleh KPK.

Sementara untuk JK, yang belum diserahkan ke KPU yaitu foto kopi ijazah yang sudah dilegalisir, SKCK (surat kelakuan baik) kepolisian, KTP dan lain-lain.

Sementara untuk pasangan Prabowo-Hatta juga belum menyerahkan LHKPN dan tanda bukti pendirian partai politik pengusung dari Kementerian Hukum dan HAM.(tribunnews.com)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pembawa Giok Langgar UU Pajak dan Retribusi

SUKA MAKMUE - Pembawa ratusan kilogram batu Giok Aceh asal Nagan Raya ke Jakarta bernama Yus yang tercatat sebagai warga Cot Gud, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya terindikasi melakukan pelanggaran UU Pajak dan Retribusi Daerah.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nagan Raya, Samsul Kamal dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli dalam kasus itu mengatakan,

pelaku patut diduga melanggar Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. "Apalagi aktivitas perdagangan yang dilakukan tidak memiliki izin dari pemerintah," kata Samsul Kamal menjawab Serambi, Sabtu (24/5) malam melalui telepon selularnya.

Menurut Samsul Kamal, kalau dilihat secara aturan, jelas pelaku melanggar undang-undang pajak dan retribusi daerah, apalagi aktivitasnya itu tak ada izin. "Namun kembali lagi kepada aparat penegak hukum terkait dengan proses selanjutnya," katanya.

Berdasarkan pengamatannya pada batu Giok Aceh yang kini diamankan di Mapolres Nagan Raya, batu alam yang bernilai jual tinggi itu kabarnya diperoleh dari beberapa warga di sekitar Gunung Singgah Mata.

Bahkan satu di antara batu alam yang telah disita itu, kata Samsul Kamal, terlihat telah dibelah menggunakan mesin atau cara moderen. Padahal, sesuai aturan pencarian batu alam di kawasan ini hanya diperbolehkan secara tradisional.

"Harus dilihat lagi apakah batu tersebut diambil secara tradisional dan kemudian diolah menggunakan mesin moderen atau sebaliknya pencariannya menggunakan mesin atau alat berat. Ini harus dikaji lagi," kata dia.

Pemkab Nagan Raya, kata Samsul masih mengkaji aturan terhadap perdagangan dan pengambilan batu Giok di kawasan Gunung Singgah Mata, termasuk tata cara batu yang boleh diambil dan ada kawasan yang dilarang.

Kadistamben Nagan Raya juga mengakui sudah memberikan keterangan kepada penyidik sebagai saksi ahli dalam kasus ini.

Polres Nagan Raya hingga Sabtu (24/5) masih memproses Yus (sebelumnya tertulis Guru Ali), warga Desa Cot Gud, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, terkait kepemilikan ratusan kilogram batu Giok Aceh yang akan dipasok ke Jakarta setelah berhasil diamankan polisi pada sebuah loket mobil penumpang umum L-300 di kawasan Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Senin 19 Mei 2014 menjelang tengah malam.

"Pelaku sudah kita pulangkan ke rumahnya, namun bila sewaktu-waktu kita butuhkan keterangannya maka bisa dipanggil lagi," kata Kapolres Nagan Raya, AKBP Gunawan Eko Susilo SIK melalui Wakapolres Kompol Erwan menjawab Serambi, Kamis (22/5).(edi)


16.24 | 0 komentar | Read More

Astaghfirullah, Bayi di Buang Dipingir Jalan

SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR

Bayi laki-laki yang ditemukan di pinggir jalan nasional, tepatnya di Gampong Crueng Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Minggu (25/5). 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sesosok bayi laki-laki ditemukan di pinggir jalan nasional, tepatnya di Gampong Crueng Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Minggu (25/5) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Bayi yang memiliki berat badan 2,9 Kg itu diletakkan di bangku ditemukan pasangan suami isteri (pasutri) bernama Sapri (45) dan Mona (45) warga Lambaro Kafe Banda Aceh, saat pasutri menuju Banda Aceh menggunakan sepeda motor jenis Spacy BL 4362 LAI.

"Bayi itu ditemukan saat Mona hendak membuang air kecil. Wanita itu terkejut menemukan bayi di atas bangku di pinggir jalan," kata Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK kepada Serambinews.com, Minggu (25/5).

Kata Sunarya, saat ini bayi malang itu dirawat di ruang Perinatologi RSU Sigli, dan kondisinya membaik. (*)


16.24 | 0 komentar | Read More

DSI Pijay Gelar Pelatihan Pembinaan Aqidah Umat

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU-Dinas Syariat Islam (DSI) Pidie Jaya, Sabtu (24/5) melaksanakan Pelatihan Pembinaan Aqidah Umat. Kegiatan yang berlangsung di Wisma Kana Meureudu diikuti 50 orang peserta dari sejumlah kecamatan.

Kadis Syariat Islam Aceh diwakili, Drs H Nasruddin Ibrahim MAg, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam sambutannya menyebutkan, bahwa belakangan umat islam di Aceh dihadapkan pada persoalan munculnya berbagai aliran yang mengusik ketentraman hidup.

Nasruddin minta DSI harus berperan aktif dalam upaya menghambat masuknya ajaran baru yang mengarah pada proses pendangkalan aqidah. Tantangan lain yang dihadapi adalah dengan merajalelanya narkoba terutama di kalangan pemuda bahkan hingga anak-anak Sekolah dasar (SD) sekali pun.

Karenanya, gejala buruk ini harus secepatnya ditanggulangi oleh pemerintah, masyarakat serta peran aktif orangtua atau wali.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Hari ini, Tim Investigasi Tiba di Aceh

* Terkait Meninggal Akli

BANDA ACEH - Tim investigasi yang dibentuk PSSI Pusat dijadwalkan mendarat di bandara internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (25/5) siang ini. Mereka tiba di Aceh dalam rangka melakukan investigasi terkait meninggalnya pemain Persiraja, Akli Fairuz, Jumat (16/5).

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Serambi kemarin, ada tiga orang anggota tim investigasi PSSI Pusat yang tiba di Aceh, yaitu dr M Ikhwan Sp.KO, dr Sofyan Hasdam, dan Jhoni M Toekan. Sedangkan Ketua Tim, Toni Apriliani kemungkinan tak bisa hadir di Aceh. Kedatangan mereka ke Aceh berdasarkan surat bernomor 749/UDN/500/5-214 yang tertanggal 21 Mei. Surat dari PSSI Pusat tersebut ditujukan kepada pengurus Persiraja, dan Direktur RSUZA Banda Aceh.

Dijadwalkan tim investigasi PSSI Pusat ini akan berada di Aceh guna menjumpai sejumlah pihak dalam rangka mencari informasi terkait tragedi yang menimpa Akli. Sejumlah agenda dalam surat tersebut diantaranya, bertemu dengan tim medis lapangan, bertemu kapten tim Persiraja, dan bertemu orang yang membawa Akli ke rumah sakit. Tim investigasi juga akan bertemu dengan kelurga Akli dan pemain Persiraja, serta Ketua Panpel Persiraja.

Seperti diketahui, striker Persiraja, Akli terkena hantaman kaki kanan kiper PSAP, Agus Rochman di perutnya saat perebutan bola pada injury time dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2014 di Stadion H Dimurthala, Lampinueng, Banda Aceh, Sabtu (10/5) petang. Akli diboyong ke RSUZA setelah pertandingan dan di operasi dibagian perutnya pada, Selasa (13/5). Akhirnya Akli menghembuskan nafas terakhir di RSUZA, Jumat (16/5). Anak kelima dari enam bersaudara pasangan Affan dan Nurjannah ini dikebumikan di kampung halamannya, Gampong Lueng Sagoe Beureueh, Mutiara, Pidie, Jumat (16/5) petang. Kasus meninggalnya Akli menjadi sorotan media nasional dan internasional.(adi)


16.24 | 0 komentar | Read More

800 Paket Proyek Otsus belum Dilelang

Written By Unknown on Sabtu, 24 Mei 2014 | 16.24

BANDA ACEH - Jumlah paket proyek yang anggarannya berasal dari dana otonomi khusus (Otsus) kabupaten/kota banyak yang belum dilelang. Padahal tahun anggaran sudah memasuki bulan ke lima.

Informasi dari Tim Percepatan dan Pengendalian Kegiatan (P2K) APBA Setda Aceh, dari total 2.179 paket proyek otsus kabupaten/kota, masih ada 800 paket lagi yang belum dilelang.

"Paket proyek yang belum dilelang itu tersebar di seluruh kabupaten/kota," kata Taqwallah dalam rapat kinerja APBA 2014, Jumat (22/5).

Paling banyak ada di Kabupaten Aceh Besar, yang mencapai 88 paket, disusul Aceh Tamiang sebanyak 72 paket, dan Nagan Raya sebanyak 63 paket. Sedangkan paling sedikit di Kota Banda Aceh sebanyak 3 paket lagi, Bener Meriah 4 paket lagi dan Bireuen sebanyak 7 paket lagi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengelolaan dan pembayaran seluruh paket otsus tersebut akan langsung dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota, seiring dengan perubahan Qanun Nomor 2 tahun 2008 menjadi qanun nomor 2 tahun 2013.

Apabila dalam Qanun sebelumnya kabupaten/kota diberi jatah 60 persen yang dananya tersimpan di kas provinsi, maka mulaitahun ini jatah yang diberikan tidak lagi 60 persen, melainkan dikurangi 20 persen menjadi 40 persen. Sementara Provinsi yang sebelumnya mendapat 40 persen, bertambah 20 persen menjadi 60 persen.

Dana otsus kabupaten/kota itu disalurkan dalam bentuk tunai melalui tiga tahap. Untuk tahap pertama disebutkan Taqwallah, sudah disalurkan kepada 14 kabupaten/kota. "Sisanya 9 kabupaten/kota lagi belum karena berbagai alasan. Antara lain, ada persyaratan yang belum cukup, sehingga harus dipenuhi lebih dulu," ujarnya.(her)


16.24 | 0 komentar | Read More

Gubernur Tinggalkan RSUZA

BANDA ACEH - Setelah sempat dirawat sehari di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh karena sakit maag, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah dinyatakan sudah sembuh dan ke luar dari rumah sakit itu, Jumat (23/5). Bahkan, besok, Minggu (25/5), Gubernur dijadwalkan berkunjung ke luar negeri, seperti Jerman, Swedia, dan lain-lain untuk menggalang investasi di Aceh.

Wakil Direktur RSUZA, dr Fachrul Jamal SpAN menyampaikan informasi ini ketika dihubungi Serambi malam tadi. "Tadi pagi (kemarin-red) sekitar pukul 09.00 WIB Pak Gubernur sudah pulang karena memang tim dokter menyatakan beliau sudah sembuh. Bahkan, rencananya besok (hari ini-red) beliau langsung mau ke Jakarta karena ada tugas, tapi saya sarankan pada Minggu saja dan pada Minggu beliau berencana berkunjung ke beberapa negara untuk menggalang investasi di Aceh," kata Fachrul.

Menurut Fachrul, pada Rabu (21/4) malam dan keesokannya, Gubernur yang diduga sakit maag hanya mual dan muntah-muntah karena ada perubahan pola makan, yaitu makan bubur bercampur santan. Karena itu, Gubernur pada pagi hari itu harus diopname di RSUZA sesuai rekomendasi Direktur RSUZA, dr Syahrul. Tetapi kemudian, setelah kembali mendapat cairan melalui infus, kondisinya kembali sembuh.  

Seperti diberitakan kemarin, pada Rabu (21/4), Zaini dirawat di RSUZA sehingga tak bisa memimpin rapat Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) di Kantor Gubernur. Baru beberapa jam dirawat di RZUZA, sejumlah pejabat di Aceh sudah datang membesuknya, seperti Dirut Bank Aceh, Busra, Kepala Badan Investasi, Iskandar, Kapolda Irjen Pol Husein Hamidi, dan Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal.(sal)


16.24 | 0 komentar | Read More

Tanggapan Pengacara

Semua Sudah Dipertanggungjawab

PENGACARA Ermeyda, Syafei mengatakan dirinya tak mengetahui persis barang apa yang harus dibeli pihak kampus itu sesuai perjanjian. Namun, menurutnya, semua barang untuk kebutuhan akademisi kampus itu sudah dibeli dan dipertanggungjawabkan kepada Gubernur.

"Barang yang dibeli tak ada yang di luar kebutuhan akademisi," kata Syafei menjawab wartawan seusai penahanan itu. Persoalan hasil audit BPKP, pengacara ini mengatakan hal itu juga perlu dikonfirmasi kembali, apakah dalam mengaudit pihak BPKP menggunakan data sepihak dari kejaksaan, atau juga menggunakan data dari tersangka.(sal)


16.24 | 0 komentar | Read More

Mantan Direktur Akfar Aceh Ditahan

* Dugaan Korupsi Dana Hibah APBA Rp 700 Juta

BANDA ACEH - Tim Kejari Banda Aceh menahan mantan Direktur Akademi Farmasi (Akfar) Aceh, Ermeyda Ch SE (56) serta mantan bendahara kampus itu, Syarifah Alawiyah (55) di cabang Rutan Lhoknga, Aceh Besar, Jumat (23/5).

Keduanya merupakan tersangka dugaan korupsi dana hibah Pemerintah Aceh senilai Rp 700 juta pada tahun 2012. Dana hibah tersebut diberikan untuk membeli alat-alat laboratorium kampus tersebut, tapi digunakan untuk studi banding mahasiswa.

Kemarin, keduanya mulai diperiksa di ruang Pidsus Kejati Aceh sejak pukul 14.00 WIB. Ermeyda didampingi kuasa hukumnya Muhammad Syafei Saragih SH. Sedangkan Syarifah Alawiyah didampingi pengacaranya Amin Said SH. Meski hingga pukul 15.00 WIB belum ada keterangan resmi bahwa keduanya bakal ditahan, namun suasana menunjukkan sinyal bahwa mereka bakal ditahan sudah terlihat karena tim Kejari sudah memanggil tim medis untuk memeriksa kedua tersangka.

Petugas juga sudah mempersiapkan mobil tahanan. Sekitar pukul 16.00 WIB, keduanya pun dikeluarkan dari ruang pemeriksaan dan langsung dibawa ke mobil tahanan, mereka menutup diri menghindari jepretan kamera wartawan hingga keduanya naik mobil tahanan dan dibawa ke cabang rutan wanita di Lhoknga.

Kasi Pidsus Kejari Banda Aceh, Hamka Nasution SH menceritakan kronologis perkara ini. Menurutnya, kampus itu menerima dana hibah Pemerintah Aceh Rp 700 juta pada 2012. Dalam perjanjiannya, dana ini diberikan untuk pengembangan pendidikan di kampus itu dengan membeli alat laboratorium.

Tapi kenyataannya, kedua tersangka menggunakan dana ini untuk studi banding 115 mahasiswa ke Jakarta, Bandung, Yokyakarta, dan Semarang, dan 36 mahasiswa lainnya ke Medan, Sumatera Utara. Namun, mahasiswa yang studi banding itu ke Pulau Jawa juga dikutip dana dari uang pribadi mereka Rp 4.380.000/orang. Sedangkan yang studi banding ke Medan masing-masing mahasiswa juga membayar Rp 2 juta/orang.

"Untuk memenuhi tanggungjawab administrasi penggunaan dana hibah ini, kedua tersangka membuat pertanggungjawaban dana studi banding. Sedangkan pengadaan alat-alat sesuai perjanjian tak dilaksanakan," kata Hamka menjawab wartawan seusai penahanan itu.

Karena itu, menurutnya sesuai audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh, kerugian negara total seluruh anggaran yang dihibahkan ini, yaitu Rp 700 juta. Keduanya dibidik melanggar Pasal 2 atau Pasal 3 tentang Pemberantasan Tipikor. Sedangkan penahanan dilakukan jaksa, kata Hamka, karena keduanya dikhawatirkan mempengaruhi saksi atau menghilangkan barang bukti.(sal)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pulo Aceh dan Lamkabue Terima Bus Bantuan

JANTHO - Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah menyerahkan tiga unit bus angkutan penumpang, masing-masing dua unit untuk Pulo Aceh dan satu unit untuk Kemukiman Lamkabue, Seulimuem. "Semoga bus bantuan ini dapat mendukung aktifitas warga setempat menuju pusat layanan publik, seperti Puskesmas, pasar serta sekolah," ujar Bupati Mukhlis.

Penyaluran bantuan bus yang berasal dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dipusatkan di Kompleks Gedung Seni Kota Jantho, Jumat (23/5). Pada kesempatan itu, Bupati juga melakukan Launching Sensus Barang Milik Daerah yang diikuti para Staf Ahli Bupati, Asisten Setdakab, Kepala SKPK, camat, dan ratusan PNS se-Aceh Besar.

"Harapan kami, dalam rangka optimalisasi fungsi alat transportasi, kepada lembaga lokal yang telah diamanahkan oleh masyarakat setempat untuk pengelolaan bus bantuan, hendaknya dapat menjamin keberlangsungan operasionalisasi kendaraan sehingga dapat mencapai usia teknis dan ekonomis. Bus bantuan ini harus dirawat dan dijaga secara baik," harap Bupati Aceh Besar.

Kepada pihak Dishubkomintel Aceh Besar sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam Kerja Sama Operasi (KSO) dengan pihak penerima manfaat, agar secara intensif melakukan pengawasan. Kepada kelompok penerima manfaat agar dapat menggunakan alat transportasi itu sebagaimana telah diatur dalam perjanjian kerja sama dengan Pemkab Aceh Besar.

Sementara Sekdishubkomintel Aceh Besar, Farhan Ap menambahkan, bus bantuan itu merupakan bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Diminta kepada para pengelola dan masyarakat agar menjaga dan memanfaatkan bus bantuan itu untuk memperlancar dan mendukung aktivitas  mereka sehari-hari.(nur)


16.24 | 0 komentar | Read More

Pulo Aceh dan Lamkabue Terima Bus Bantuan

JANTHO - Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah menyerahkan tiga unit bus angkutan penumpang, masing-masing dua unit untuk Pulo Aceh dan satu unit untuk Kemukiman Lamkabue, Seulimuem. "Semoga bus bantuan ini dapat mendukung aktifitas warga setempat menuju pusat layanan publik, seperti Puskesmas, pasar serta sekolah," ujar Bupati Mukhlis.

Penyaluran bantuan bus yang berasal dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dipusatkan di Kompleks Gedung Seni Kota Jantho, Jumat (23/5). Pada kesempatan itu, Bupati juga melakukan Launching Sensus Barang Milik Daerah yang diikuti para Staf Ahli Bupati, Asisten Setdakab, Kepala SKPK, camat, dan ratusan PNS se-Aceh Besar.

"Harapan kami, dalam rangka optimalisasi fungsi alat transportasi, kepada lembaga lokal yang telah diamanahkan oleh masyarakat setempat untuk pengelolaan bus bantuan, hendaknya dapat menjamin keberlangsungan operasionalisasi kendaraan sehingga dapat mencapai usia teknis dan ekonomis. Bus bantuan ini harus dirawat dan dijaga secara baik," harap Bupati Aceh Besar.

Kepada pihak Dishubkomintel Aceh Besar sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam Kerja Sama Operasi (KSO) dengan pihak penerima manfaat, agar secara intensif melakukan pengawasan. Kepada kelompok penerima manfaat agar dapat menggunakan alat transportasi itu sebagaimana telah diatur dalam perjanjian kerja sama dengan Pemkab Aceh Besar.

Sementara Sekdishubkomintel Aceh Besar, Farhan Ap menambahkan, bus bantuan itu merupakan bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Diminta kepada para pengelola dan masyarakat agar menjaga dan memanfaatkan bus bantuan itu untuk memperlancar dan mendukung aktivitas  mereka sehari-hari.(nur)


16.24 | 0 komentar | Read More

KoBar GB: Baru Tahun Ini Pelatihan Guru Meningkat

Written By Unknown on Jumat, 23 Mei 2014 | 16.24

* Terkait Banyak Siswa tak Lulus UN

BANDA ACEH - Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (KoBar-GB) Aceh, Sayuthi Aulia mengatakan baru pada 2014 ini Pemerintah Aceh memplot anggaran mencapai Rp 365 miliar untuk memperbanyak pelatihan guru guna meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini. Namun, program itu hingga Mei ini juga belum dilakukan.

Sayuthi menyampaikan hal ini kepada Serambi kemarin, menanggapi pernyataan pengamat Pendidikan Aceh, Dr Nazamuddin Basyah MA yang pada intinya menyatakan pelatihan guru sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan, seperti diberitakan Serambi kemarin.

Didampingi Sekretaris lembaga itu, Husniati Bantasyam, Sayuthi mengakui kualitas guru di Aceh masih rendah sehingga mutu pendidikan juga rendah yang ditandai ketidaklulusan UN siswa SMA/sederajat tahun ini paling anjlok di Indonesia, yaitu dari 56.982 peserta UN, 785 di antaranya tak lulus.

"Benar kata Pak Nazamuddin kurangnya kualitas guru ini akibat minimnya pelatihan. Tetapi ini juga kesalahan Pemerintah Aceh yang sudah tiga periode sebelumnya sangat minim menganggarkan dana untuk pelatihan, melainkan hanya banyak untuk fisik pembangunan. Sedangkan untuk pelatihan hanya satu persen," kata Sayuthi.

Menurutnya, baru tahun ini Pemerintah Aceh memplot APBA mencapai Rp 365 miliar ditambah Rp 170 miliar jatah dana kesejahteraan guru bersumber dari migas yang dialihkan untuk pelatihan. Namun, pelatihan untuk semua guru, baik PNS dan guru kontrak ini pun hingga kini belum dilaksanakan. "Tapi ketika pelatihan itu dilakukan tahun ini, tentu hasilnya untuk tahun berikutnya," demikian Sayuthi.(sal)


16.24 | 0 komentar | Read More

Dikti-FKIP Unsyiah Rekrut Calon Guru SM3T 2014

BANDA ACEH - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) kembali membuka kesempatan bagi sarjana (S1) yang belum PNS, lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terakreditasi di seluruh Indonesia, untuk mendaftar sebagai calon guru SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP Unsyiah), Dr Djufri MSi menganjurkan kepada lulusan S1 LPTK yang belum berstatus PNS, termasuk dari Aceh, untuk memanfaatkan kesempatan ini.

Pendaftaran dilakukan secara daring (online) melalui laman: www.seleksi.dikti.go.id/sm3t/ sejak 21 Mei hingga 15 Juni 2014. "Segala informasi tentang persyaratan, tahapan seleksi, dan lain-lain tersedia pada alamat laman Dikti tersebut," ujar Djufri kepada Serambi di Banda Aceh, Kamis (22/5) sore.

Menurutnya, Program SM3T merupakan bagian dari program nasional Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Sebagai realisasi dari program ini pada tahun 2012 dan tahun 2013 FKIP Unsyiah telah menyeleksi dan mengirim 476 orang guru SM3T dari Aceh yang ditempatkan di tiga lokasi sasaran. Yakni, di Kabupaten Sanggau, Kalimanatan Barat, Kabupaten Lembata,  Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Kepulauan Anambas, di Kepulauan Riau.

Angkatan tahun 2012, kata Djufri, telah kembali ke daerah asal dan saat ini sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) di berbagai LPTK. Sementara angkatan tahun 2013 masih mengabdi di lokasi penugasan masing-masing.

Koordinator Program SM3T FKIP Unsyiah, Dr Bahrun Abubakar MPd menambahkan, program SM3T merupakan kesempatan yang baik bagi lulusan LPTK yang kebetulan belum PNS. Mereka yang lulus seleksi akan ditugaskan berbakti setahun di daerah 3T yang lokasinya akan ditentukan kemudian. Apabila sukses melaksanakan tugas dengan baik, maka mereka akan dipanggil masuk PPG selama setahun lagi dengan sistem pendidikan berasrama dan ditanggung biaya pendidikannya.

Selama masa mengabdi di daerah 3T, guru SM3T diberi biaya hidup Rp 2,5 juta/bulan serta biaya perjalanan pergi dan pulang (pp).

Informasi mengenai SM3T ini, kata Bahrun, selain dapat diakses pada laman Dikti juga bisa dengan menghubungi Pengelola SM3T di FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.(dik)


16.24 | 0 komentar | Read More

Kesbangpol Aceh Sosialisasi Kebijakan Politik Pemerintahan Aceh

SABANG - Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh, menyosialisasikan kebijakan politik Pemerintahan Aceh di Aula Kantor Wali Kota Sabang, Kamis (22/5). Kegiatan bertujuan menyamakan persepsi antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Kota beserta komponem masyarakat itu dibuka Asisten Pemerintahan Setda Kota Sabang, Sayuthi SH.

Dalam sambutannya, Sayuthi menyatakan, selain dalam rangka menyamakan persepsi, sosialisasi yang dilaksanakan Badan Kesbangpol Linmas Aceh ini juga  untuk mengevaluasi berkaitan dengan organisasi, tugas, fungsi, dan kelengkapan mukim apakah sudah sesuai dan telah berfungsi dengan ketentuan.

"Memperhatikan perjalanan sejarah mukim bersama imum mukim tersebut, maka sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita semua untuk mensosialiasikan Qanun yang mengatur tentang mukim dan imum mukim sebagai turunan dari Undang-Undang Pemerintahan Aceh," katanya.

Sementara Sekretaris badan Kesbangpol dan Linmas Aceh, T Nasruddin, mengatakan, sosialisasi Kebijakan Politik Pemerintahan Aceh dengan mengambil tema "Efektif dan Ekseistensi Mukim sebagai Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Adat Dalam Penguatan Perdamaian di Aceh" ini sangat penting dilaksanakan, yaitu agar terjadinya sinergisitas kebijakan politik Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Kota/Kabupaten.

Ketua panitia penyelenggara sosialisasi,  Masfirah SH, dalam laporannya menyebutkan, kegiatan sosialiasi ini diikuti peserta yang terdiri dari unsur SKPD, unsure Kecamatan, para mukim, keuchik, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh politik.

Acara yang berlangsung satu hari ini menghadirkan pemateri, Prof DR Mahdi Syahbandi SH M Hum (Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Unsyiah), M Jakfar SH M Hum (Dosen  Fakultas Hukum Unsyiah, didukung pemateri dari unsur Pemerintah Kota Sabang, dan unsur MAA Provinsi Aceh. "Sosilisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Kota beserta komponem masyarakat," katanya.(az)


16.24 | 0 komentar | Read More

Staf KIP Lhokseumawe Dituntut 10 Bulan

* Kasus Penggelembungan Suara

LHOKSEUMAWE - Staf Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe, Anis yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penggelembungan suara terhadap caleg DPRA dari Partai Nasdem, dituntut 10 bulan penjara didenda Rp 12 juta atau subsider kurungan dua bulan penjara. Tuntutan itu dibacakan Jaksa Penuntut Umum dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Lhokseumawe, Kamis (22/5).

Sidang kedua yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, dipimpin hakim Zulfikar, didampingi Jamil dan Nasri. Saat sidang dibuka, hakim langsung meminta Jaksa Penutut Umum (JPU) yakni Edwardo membacakan tuntutannya. Tuntutan setebal 31 halaman tersebut berisikan uraian hasil penyelidikan, sehingga terdakwa pun dituntut dengan hukuman 10 bulan penjara dan denda Rp 12 juta.

Setelah JPU membacakan tuntutan, maka hakim pun menunda sidang dan akan dilanjutkan Jumat (23/5) sekitar pukul 15.00 WIB dengan agenda pledoi.

Untuk diketahui, perkara ini berawal dari laporan seorang caleg DPRA dari partai Nasdem atas nama Muttaqim ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Lhokseumawe, terhadap dugaan penggelembungan suara pada rekan separtainya  atas nama T Rudi Fatahul Hadi. Dugaan penggelembungan suara terjadi dari suara partai dinaikkan ke nama T Rudi sebanyak 140 suara. Dugaan penggelembungan terjadi di tujuh desa dalam Kecamatan Banda Sakti.

Setelah laporan tersebut masuk ke tim Gakkumdu, maka disimpulkan adanya unsur pidana, maka langsung dilanjutkan oleh penyidik Polres Lhokseumawe. Setelah itu penyidik pun menetapkan satu tersangka yakni Anis, seorang honorer KIP Lhokseumawe. Karena berdasarkan hasil pemeriksaan, penggelembungan suara diduga terjadi saat perekapan tingkat PPK, dimana Anis saat itu menjadi operator komputer.(bah)


16.24 | 0 komentar | Read More

GP Ansor Desak Aparat Hukum Usut Pemotongan Dana PUMP di Madina

Laporan Parlaungan Lubis  |  Sumatera Utara

SERAMBINEWS.COM, PANYABUNGAN - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan pemotongan dana Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP).

Ketua PC GP Ansor Madina, Ahmad Rijal, Kamis (22/5) mengataka, dana PUMP yang bersumber dari pemerintah pusat untuk kelompok nelayan di Kecamatan Natal, Batahan, dan kecamatan Muara Batang Gadis ini diduga "disunat" oleh sejumlah oknum di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Madina.

"Kami mendesak lembaga penegak hukum segera mengusut dugaan pemotongan dana PUMP yang dikucurkan untuk nelayan di Pantai Barat mulai Tahun 2012 hingga Tahun 2013," kata Rijal.

Hasil investasi yang diperoleh PC GP Ansor Madina dari kelompok nelayan di tiga kecamatan itu, jumlah kerugian negara dalam kasus ini diduga mencapai miliaran rupiah. Tahun 2012 saja, jumlah dana yang dikucurkan dari pusat sebesar Rp 2,8 miliar, namun nelayan mengaku yang mereka terima hanya sekitar 58 persen. Itu pun yang dicairkan bukan Rp100 juta per kelompok, tetapi Rp 80 juta. 

Menurut Rijal, PC GP Ansor turun ke lapangan untuk berdiskusi dengan masyarakat nelayan dan nelayan mengaku dana yang mereka terima tidak sama dengan jumlah yang semestinya. Bahkan menurut nelayan, bukan hanya bantuan dana PUMP yang dipotong, tetapi subsidi atau bantuan jenis lain pun selama ini selalu ada pemotongan.(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Dilaporkan Anggotanya, Ketua KPU Paluta Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

Laporan : Parlaungan Lubis  |  Sumatera Utara

SERAMBINEWS.COM, GUNUNGTUA - Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) resmi menetapkan Syafri Siregar, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Padang Lawas Utara (KPU Kab. Paluta)  sebagai tersangka atas  dugaan pelecehan seksual terhadap Masnilam Hasibuan yang tak lain adalah anggota KPU setempat, Kamis (22/5).

Syafri Siregar ditetapkan sebagai tersangka setelah  Masnilam Hasibuan, anggota KPU setempat, membuat laporan pengaduan, yang mengaku dirinya menjadi korban perlakukan tak senonoh oleh Syafri Siregar dengan cara meremas payudaranya.

Kasatreskrim Polres Tapsel, AKP Edison Siagian yang dikonfirmasi Jum,at (23/5) membenarkan, atas laporan pengaduan Masnilam Hasibuan, dan Ketua KPU tersebut sudah ditetapkan  sebagai tersangka.

Setelah menetapkan Syafri Siregar sebagai tersangka, Polres Tapsel segera melayangkan surat panggilan untuk menjalani pemeriksaan. "Pekan depan yang bersangkutan akan kami panggil untuk menjalani pemeriksaan,  sebagai tersangka," tegas Siagian  yang dihubungi melalui jalur seluler dari Medan.

Untuk sementara, Syafri Siregar disangkakan melakukan kejahatan kesusilaan seperti diatur dalam   Pasal 281 KUH Pidana(*)


16.24 | 0 komentar | Read More

Terdakwa tak Dilibatkan dalam Rekap Suara

Written By Unknown on Kamis, 22 Mei 2014 | 16.24

* Sidang PPK Mutiara Timur

SIGLI - Bakhtiar M Risyad (43), anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mutiara Timur, Pidie yang menjadi terdakwa dalam kasus penggelembungan (markup) suara caleg Partai NasDem mengaku tidak dilibatkan dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara pileg di kantor camat setempat. Sehingga, ia tak mengetahui yang melakukan penggelembungan suara adalah caleg Partai NasDem untuk DPRK Pidie.

"Sebab, saat itu saya berada di luar kantor camat," kata Bakhtiar saat memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus tersebut di Pengadilan Negeri Sigli, Pidie, Rabu (21/5). Sidang tindak pidana pemilu DPRK Pidie tersebut dipimpin Nurmiati SH dibantu dua hakim anggota M Yusuf SH dan Maimun. Sementara itu, dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) hadir Darma Mustika SH dan Usman SH. Sedangkan terdakwa yang hadir menggunakan baju kemeja dan celana jeans tanpa didampingi penasihat hukumnya.

Dikatakan, dirinya ikut menandatangani hasil pleno yang sudah dituangkan dalam form DA1 oleh PPK Kecamatan Mutiara Timur. "Tapi, saya tidak membaca isinya. Saya melihat semua saksi partai sudah tanda tangan dan tidak komplain, makanya saya ikut tanda tangan," ungkap Bakhtiar. Form DA1, kata terdakwa, diserahkan Ketua PPK Mutiara Timur pada malam terakhir. "Saya tahu terjadi penggelembungan suara caleg NasDem saat diperiksa penyidik polisi," katanya.

Sidang tersebut sempat terhenti pada pukul 10.30 WIB, karena terdakwa minta dihadirkan saksi yang meringankannya. Majelis hakim kemudian mengabulkan permintaan terdakwa. Lalu, sekitar pukul 11.30 WIB, sidang dilanjutkan dengan mendengarkan saksi meringankan terdakwa yakni, Ketua PPS Didoh Ujong Rimba, Abdul Syukur. Setelah mendengarkan keterangan terdakwa serta saksi, hakim menutup sidang dan akan dilanjutkan Kamis (22/5) hari ini dengan agenda pembacaan pleidoi oleh terdakwa.

Usai sidang, Bakhtiar M Risyad kepada Serambi, mengatakan, ia meminta KIP Pidie untuk menyediakan pengacara kepadanya selama sidang di pengadilan. "Sesuai Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012, KIP harus menyediakan pengacara karena saya sebagai penyelenggara pemilu di kecamatan. Tapi, saya sangat kecewa terhadap KIP Pidie yang sudah memberhentikan saya sebagai anggota PPK Mutiara Timur. Saya kan belum divonis oleh majelis hakim. Jadi, belum tentu salah, tapi kok langsung dipecat," katanya.

Secara terpisah, Ketua KIP Pidie, Ridwan SPd mengatakan, pihaknya tak punya anggaran untuk menyediakan pengacara bagi PPK Mutiara Timur. Tapi, menurut Ridwan, dalam dua hari ini pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU Pusat terkait masalah itu. "Pemecatan PPK Mutiara Timur, katanya, KIP Pidie berpedoman kepada Surat Edaran KPU Nomor 331/KPU/IV/2014 tentang evaluasi KPU/KIP kabupaten/kota, PPK, dan KPPS," katanya.

Mengacu kepada aturan tersebut, tambah Ridwan, pihaknya melakukan pleno sebelum memberhentikan PPK Mutiara Timur. "Pleno itu kami lakukan pada 12 Mei 2014. Kita juga sudah merekut anggota PPK Mutiara Timur baru sesuai nomor urut cadangan dan pengakatannya kita lakukan dalam rapat pleno KIP Pidie 14 Mei 2014," pungkas Ridwan.(naz)


16.24 | 0 komentar | Read More

Warga Serahkan GLM Pelontar

SIGLI - Warga Kabupaten Pidie kembali menyerahkan sepucuk GLM pelontar kepada polisi. Senjata tersebut diserahkan warga yang diterima Waka Polres Pidie, Kompol Drs Sulaiman YS, di rumah dinas mapolres setempat, Jumat (16/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Penyerahan senjata ilegal tersebut membuktikan senjata masih banyak beredar di tangan masyarakat.

"Hingga kini sudah lima pucuk senjata ilegal diserahkan warga sama saya. Senjata tersebut kini disimpan di mapolres," kata Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK, melalui Waka Polres Kompol Sulaiman, kepada Serambi, Rabu (21/5).

Kata Sulaiman, senjata GLM yang diserahkan warga panjangnya 20 centimeter dengan kondisi baik, alias bisa digunakan. Saat diserahkan senjata tersebut, tanpa adanya peluru. "Yang menyerahkan senjata mengaku tidak nyaman lagi menyimpan senjata rakitan tersebut. Ia juga meminta tidak mempublikasikan namanya dan gampong. Tapi, yang bersangkutan tercatat warga Pidie," kata Sulaiman.

Kata Waka Polres Pidie, masyarakat Pidie dan Pidie Jaya yang masih menyimpan senjata api, sejatinya menyerahkan secara sukarela kepada petugas keamanan. Karena mereka yang menyerahkan secara baik-baik tidak akan diproses secara hukum. Akan tetapi, jika ada warga yang tertangkap dalam razia polisi menyimpan senjata api, maka warga tersebut akan diseret ke meja hijau. "Jadi warga bisa mencontohkan masyarakat yang telah menyerahkan enam pucuk senjata secara sukarela kepada polisi. Kami berterima kasih bagi warga yang telah sadar mau menyerahkan senjata ilegal, sebab senjata tidak boleh beredar di tangan masyarakat karena bisa membahayakan," kata Waka Polres Sulaiman. (naz)


16.24 | 0 komentar | Read More

Dana Sewa Toko Pemkab tak Disetor ke Kas

MEULABOH - Anggota DPRK Aceh Barat, Ramli mempertanyakan dana hasil penyewaan dua unit toko milik Pemkab Aceh Barat di Medan, Sumatera Utara, yang belum masuk ke kas daerah. Dia menyebutkan, tahun 2013, Pemkab Aceh Barat menggelontorkan dana Rp 1 miliar untuk merehabilitasi delapan unit toko aset Pemkab yang ada di Medan.

"Dari delapan toko itu, dua unit telah disewa oleh pihak ketiga sejak beberapa pekan lalu. Namun hingga saat ini, uang hasil penyewaan itu belum masuk ke kas Pemkab Aceh Barat. Karena itu, kami mempertanyakannya," kata Ramli, anggota Komisi B, kemarin.

Kabid Pendapatan pada Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Aceh Barat, T Syarifuddin mengaku, tim yang dibentuk Pemkab bersama DPRK Aceh Barat dalam waktu dekat akan ke Medan, guna memastikan informasi penyewaan dua toko tersebut. "Namun sejauh ini, kami masih menunggu hasil pengecekan oleh tim dimaksud," kata Syarifuddin.(riz)


16.24 | 0 komentar | Read More

Polisi Panggil Pemilik Gelondongan

* Terkait Penggunaan Merkuri

CALANG – Kapolres Aceh Jaya AKBP Drs Abdul Azas Siagian, mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kepada sejumlah pemilik mesin penggiling batu emas yang oleh warga setempat sering disebut gelondongan itu. Pemanggilan para pemilik usaha penggilingan batu emas, terkait dengan penggunaan Merkuri sebagai bahan pemisah emas, namun berbahaya apalagi digunakan tanpa izin.

"Dalam waktu dekat kami akan segera memeriksa semua pemilik gelondongan yang ada di Aceh Jaya. Saat ini kami sudah mengantongi semua data terkait perdagangan Merkuri secara ilegal yang beredar bebas di Aceh Jaya saat ini," kata Abdul Azas Siagian, Selasa (20/5).

Sementara itu, Ketua LSM Masyarakat Transparansi Peduli Aceh Jaya (Matardja), Teuku Asrizal, mendesak polisi segera mengungkap sindikat perdaganan merkuri yang saat ini semakin meresahkan masyarakat di kabupaten itu.

"Kami mendesak pihak kepolisian Aceh Jaya segera mengungkap kasus itu, demi menyelamatkan orang banyak. Sebab, jika Merkuri sudah tercemar, maka logam berat itu akan masuk ke rantai makanan. Sehingga akan menimbulkan berbagai dampak penyakit," harapnya.(c45)


16.24 | 0 komentar | Read More

PLTU Nagan Suplai Arus Listrik ke Medan

* Untuk Aceh Terkendala Tower Transmisi

MEULABOH - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Suak Puntong, Nagan Raya, pada pertengahan April 2014 silam, sudah mulai menyuplai arus listrik ke pelanggan sebesar 1x100 MW (megawatt). Namun arus listrik tersebut terpaksa disuplai ke Medan hingga Lampung. Sementara untuk wilayah di Aceh belum bisa dilakukan, karena terkendala belum adanya tower transmisi yang menghubungkan dari PLTU ke PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) di Seuneubok, Meulaboh.

Manajer PLN Area Meulaboh, Saslizar mengaku, suplai arus dari PLTU Nagan, sudah dilakukan sejak beberapa pekan terakhir, melalui tower di sepanjang jalan lintasan Meulaboh-Geumpang (Pidie) hingga ke Medan. Padahal, arus yang mulai disuplai itu bisa disalurkan di wilayah Aceh melalui transmisi di PLTD Seuneubok, untuk kebutuhan listrik di wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya hingga kabupaten-kabupaten lain.

"Namun karena terkendala belum ada tower transmisi yang menghubungan arus dari PLTU Nagan Raya ke transmisi di PLTD Seuneubok, arus yang dihasilkan PLTU ini terpaksa dikirim ke Medan dan tidak bisa dinikmati oleh pelanggan di Aceh," ungkapnya.

Saslizar mengaku, pihak PLN saat ini masih melakukan pertemuan dengan sejumlah pemilik tanah yang terkena pembangunan 62 tower yang sudah direncanakan, berlokasi dari PLTU di Suak Puntong, Nagan Raya hingga ke transmisi PLTD Seuneubok, Aceh Barat.

"Kami sudah delapan kali melakukan pertemuan antara PLN dengan masyarakat terkait pembebasan lahan. Tetapi sejauh ini belum ada titik temu, meski Pemkab Aceh Barat sangat mendukung," katanya.

Dijelaskannya, jika lahan sudah dibebaskan, maka pihaknya akan segera membangun tower untuk dipasangi kabel listrik yang akan menyuplai arus dari PLTU Nagan ke PLTD Seuneubok. "Kami berharap dukungan dari masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan tower, agar listrik dari PLYU Nagan bisa segera kita gunakan," katanya.(riz)


16.24 | 0 komentar | Read More

42 Qari Aceh Masuk Tahapan TC

* Persiapan MTQ Nasional di Batam

LHOKSEUMAWE - Sebanyak 42 qari dan qariah Aceh, mulai 21 hingga 31 Mei 2014, mengikuti pemusatan latihan atau TC di Gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Kompleks Keistimewaan Aceh, Banda Aceh. TC itu dilaksanakan untuk mempersiapkan qari-qariah Aceh yang akan tampil dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke- XXV di Batam, awal Juni nanti.

"TC ini untuk memaksimalkan kemampuan kafilah Aceh. Mereka dilatih oleh empat pelatih nasional. Pemerintah selama ini bersunggguh-sungguh agar mereka bisa meraih prestasi nanti," kata Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Prof Dr Syahrizal Abbas MA dalam siaran pers kepada Serambi, kemarin.

Disebutkan, untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki peserta, perlu dilakukan evaluasi secara mendasar. "Kafilah Aceh dulu sangat disegani dan ditakuti, karena mereka sangat siap dengan tantangan dan rintangan, karena itu modal mental yang cukup sangat diutamakan untuk dapat meraih prestasi pada berbagai jenjang," ujar Syahrizal.

Menurutnya, Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam Aceh sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyelenggarakan MTQ mulai tingkat desa, kecamatan dan kabupaten untuk menjaring generasi muda qurani. Langkah itu untuk mencari kader qurani secara profesional dengan penjaringan sampai pada level dasar.

Syahrizal mengajak seluruh perwakilan Aceh yang tampil pada MTQ Nasional nanti, harus saling membantu dan membangun kerja sama yang baik antara peserta, pelatih dan official. Begitu juga tenaga medis yang sudah ditunjuk pemerintah untuk senantiasa memperhatikan kesehatan peserta yang akan tampil ajang bergengsi tersebut.

Sementara Kepala UPTD LPTQ Aceh Drs H Ridwan Johan mengatakan, tahun ini kafilah Aceh mengikuti seluruh cabang yang dilombakan. Karena itu, perlu pembinaan peserta secara meraton. "Waktu yang sangat singkat ini harus dimaksimalkan. Kami tidak menargetkan yang muluk-muluk, yang penting kita terus berusaha tampil maksimal di MTQ Nasional nanti," kata Imam Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh ini.(jf)


16.24 | 0 komentar | Read More

Tim Gabungan Bekuk Ahmad Barmawi Cs

Written By Unknown on Minggu, 18 Mei 2014 | 16.24

TAPAKTUAN – Tim gabungan dari Reserse Kriminal (Reskrim) Polda Aceh dan Reskrim Polres Aceh Selatan, Sabtu 17 Mei 2014 sekitar pukul 11.00 WIB membekuk Tgk Ahmad Barmawi, pimpinan Yayasan Al–Mujahadah, Gampong Ujong Kareung, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan. Sedangkan sehari sebelumnya, di lokasi terpisah, tim gabungan juga menangkap tiga orang lainnya yang diduga terlibat kasus penembakan Faisal SE, kader PNA Aceh Selatan pada 2 Maret 2014.

Sumber-sumber Serambi menyebutkan, penangkapan Tgk Ahmad Barmawi cs berdasarkan pengembangan setelah diciduknya oknum polisi berinisial Hus yang diduga berperan sebagai eksekutor.

Prosesi penangkapan Tgk Ahmad Barmawi berlangsung Sabtu (17/5) sekira pukul 11.00 WIB. Saat penjemputan, yang bersangkutan tidak di rumahnya di Gampong Ujong Kareung, Kecamatan Sawang melainkan di rumah seorang santrinya di Gampong Air Berudang, Kecamatan Tapaktuan. Tim pun bergerak ke sana.

Penangkapan Tgk Ahmad Barmawi menyedot perhatian masyarakat dan pengguna jalan. Puluhan polisi dari Polda Aceh dan Polres Aceh Selatan menjaga ketat rumah Tgk Ahmad Barmawi yang selama ini dijadikan tempat pengajian Yayasan Al–Mujahadah.

Usai penangkapan Tgk Ahmad Barmawi, Wakapolres Aceh Selatan, Kompol Siswoyo SIK yang turun langsung ke lokasi memberi penjelasan

kepada masyarakat. "Kami pihak kepolisian bekerja secara profesional dan kami berharap masyarakat ikut bersama–sama membantu pihak kepolisian dalam pengungkapan kasus ini. Jangan melakukan tidak anarkis dan main hakim sendiri. Percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian," kata Kompol Siswoyo.

Sebelum penangkapan Tgk Ahmad Barmawi, tim gabungan juga sudah menciduk tiga tersangka lainnya yaitu Nasir bin Yunus (35), warga Gampong Labuhan Tarok, Kecamatan Meukek, Rifki bin Mustafrin (34), warga Dusun Hilir, Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, dan Usman bin Yunus (29), mahasiswa yang juga santri di Yayasan Al–Mujahadah pimpinan Tgk Ahmad Barmawi.

Tersangka Nasir bin Yunus ditangkap di bengkel miliknya di Simpang Arun Tunggai, Gampong Blang Bladeh, Kecamatan Meukek, Jumat malam 16 Mei 2014) sekitar pukul 18.20 WIB. Nasir disebut–sebut ikut berperan saat aksi penembakan tersebut, yaitu berada dalam mobil sambil memegang senpi AK.

Pada malam yang sama, sekitar pukul 21.30 WIB, tim gabungan menangkap Rifki bin Mustafrin (34) di rumah orang tuanya di Dusun Hilir, Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan. Bersama Rifki disita barang bukti berupa satu pucuk senpi AK 101, amunisi, peluru AK 101 kaliber 7,62 sebanyak 21 butir, peluru AK kaliber 5,56 sebanyak 326 butir, magazine SS1 sebanyak 1 buah, rantang amunisi 2 buah, rompi antipeluru 2 buah, drahrem, dan sarung tangan hitam 2 buah.

Sedangkan beberapa jam sebelumnya, yaitu sekitar pukul 18.30 WIB, Jumat 16 Mei 2014, tim gabungan juga menangkap Usman bin Yunus (29), mahasiswa yang juga santri Al-Muhajadah. Usman ditangkap di Gampong

Pante Cermin, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya. Dia disebut-sebut berperan sebagai pemantau korban dan mengamati kondisi lapangan.(tz)


16.24 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger